Senin, 30 Januari 2023

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Oleh Noormasri Karyawan, S.Pt.,M.Pd.


 

Tema : Kiat Menulis Cerita Fiksi

Narasumber : Bambang Purwanto, S.Kom. Gr.

Moderator : Sudomo, S.Pt.

Hari/Tanggal : Senin, 30 Januari 2023

 

Assalamualaikum Wr. Wb

 

Pernahkah kita mengingat kalimat seperti ini "Pada zaman dahulu", "Pada suatu hari". Yaa itulah kalimat awal dongeng yang mengantarkan imajinasi kita pada masa kecil melayang bebas. Menyusuri awan-awan putih, menari bersana pelangi, dan terbang diantara bintang gemintang. Setelah kita dewasa jarang sekali membaca cerita fiksi. Padahal cerita fiksi adalah awal pembentukan karakter, sarana rekreasi dan memperkuat intuisi. Ingin mengulang masa kecil bersama??? Yuk kita hadirkan kembali masa kecil dalam cerita fiksi. Siapkan imaginasi dan mari terbang bersama dalam cerita fiksi, malam ini di kelas KBMN 28

 

Assalamualaikum w.w.


Pembukaan dilakukan oleh moderator dengan mengucap Salam sejahtera untuk kita semua. Salam Literasi Puji dan syukur semoga selalu dipanjatkan kepada Allah SWT, Tuhan YME.  Bapak Ibu guru yang hebat di nusantara, malam ini akan menjadi malam yang luar biasa dengan materi yang mengasikan. Sebelum dimulai pastikan gawai dalam gemgam, atau laptop di depan mata. Sapa kiri kanan yang ada disekitar. Sisipkan senyum manis untuk orang terdekat. Air minum bisa menjadi sahabat selama 2 jam ke depan.

 

(Selanjutnya setiap peserta diminta untuk menyimak profile narasumber malam ini)

 

Nah malam ini kita akan menyimak materi sampai pukul 20.00 WIB. Tanya jawab akan dilaksanakan mulai 20.01 - 20.55 WIB, Bagi yang memilki pertanyaan silahkan Kirim pertanyaan ke 088809405468 mulai pukul 19.50 WIB. Mari kita simak materi malam ini ;

 

KIAT MENULIS CERITA FIKSI

 

Pada Pertemuan malam ini kita akan sama-sama belajar menulis dengan topik sesuai yang sudah disampaikan oleh Mr. Bams, yaitu Kiat Menulis Cerita Fiksi. Malam ini saya akan berbagi dengan menggunakan alur MERDEKA, yaitu Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, dan Aksi Nyata.

 

Mulai dari Diri. Pada alur ini, saya ingin kita bisa berbagi tentang pengalaman Bapak/Ibu dalam menulis cerita fiksi. Bapak/Ibu bisa mengirimkan cerita singkat terkait pengalaman. Bisa pengalaman mengalami kendala memulai menulis cerita fiksi. Bisa juga tantangan yang dihadapi saat menulis cerita fiksi. Bisa juga mungkin pengalaman telah menerbitkan buku fiksi. Silakan Bapak/Ibu ceritakan singkat ke nomor 088809405468. Waktunya sampai 19.30 WIB, ya.

 

1.  Menulis cerita fiksi, tak terlintas sedikitpun dibenak saya. Kalau membaca cerita fiksi, itu saya suka.Jaman saya usia SMP, uang jajan lebih sering saya gunakan untuk menyewa novel daripada jajan makanan. Tetapi untuk membuat sendiri cerita fiksi.. hhmm.. tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

 

Menulis cerita fiksi memang seru meski saya belum.lihai memilih diksi. Namun, saya beranikan diri layaknya faksi, fakta tapi dipoles dengan gaya fiksi. Pengalaman menulis diary dan surat-menyurat masa kanak, remaja hingga kuliah, menjadi modal untuk menulis fiksi Hanya saja, saya harus meruntuhkan mental block saat mengolah konflik menjadi cerita yang menarik.

 

Konflik adalah bumbu cerita. Tanpa konflik cerita menjadi hambar. Nah, saya sebagai manusia biasa, tidak suka konflik, lebih menghindari darilada berhadapan. Sebagai pembaca, susah pasti saya tertarik karena ada konflik dalam aebuah cerita. Sebagai penulis, mengulik konflik adalah pekerjaan rumah yang masih perlu saya asah untuk bisa mencitpakannya dalam sebuah cerita.padahal hidup kita rame riuh rendah karena ada bumbu konflik begini ya?

 

Awal mula menulis cerita fiksi adalah ketika saya menulis buku antologi dongeng dan cerpen. Cara yang saya gunakan dengan cara menentukan dulu unsur intrinsiknya; tokoh, latar, penokohan, alur, sudut pandang, dan amanat. Tujuan akhir memberikan amanat/nilai yang berkesan bagi pembaca. Dibumbui konflik pada setiap komplikasinya. Begitu sedikit pengalaman saya. Ujungan secara history merupakan sebuah legenda lahirnya Desa Gumelem, Susukan, Banjarnegara, sebuah desa perdikan dari Kraton Mataram, yang menceritakan bahwa datangnya utusan dari Kraton yang mengembangakan desa Gumelem menjadi sebuah Kademangan yang diakui oleh Mataram. Kekeringan dan rebutan air menjadi embrio lahirnya tradisi Ujungan untuk meminta hujan, yang sekarang  menjadi tradisi budaya dan tatanan sosial, yang masa sekarang dikemas menjadi daya tarik wisata. Sekarang ujungan dan desa Gumelem merupakan satu kesatuan tradisi dan tatanan kehidupan yang ada di masyarakat Kabupaten Banjarnegara.

 

 

2 | Eksplorasi Konsep. Pada alur ini, Bapak/Ibu saya persilakan mempelajari secara mandiri materi yang telah saya siapkan dalam bentuk cerita pendek. Bapak/Ibu bisa membaca dan membuat catatan/pertanyaan terkait materi yang ingin digali lebih dalam lagi. Silakan membaca di tautan ini https://s.id/MateriSudomo

 

Peserta diminta Sisihkan waktu Bapak/Ibu untuk membaca selama maksimal 10 menit.

Garis besar materi dari cerpen tersebut adalah alasan mengapa harus menulis cerita fiksi, syarat bisa menulis cerita fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi, unsur-unsur pembangun cerita fiksi, dan tips menulia cerita fiksi. Sambil terus membaca, saya akan membagikan beberapa poin penting materi kita malam ini. Terutama untuk hal-hal yang mungkin baru bagi Bapak/Ibu.

Fiksimini, yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Berikut adalah contoh fiksimini yang terkenal For sale: baby shoes, never worn. (Ernest Hemingway) Jika diperhatikan, secuil kalimat itu memiliki maknanya luas dan dalamF

Flash fiction, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist.

Selanjutnya adalah terkait unsur pembangun cerita fiksi yang perlu ditambahkan adalah premis. Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat.

 

Contoh premis: Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia.

 

Itu adalah premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Premis mengandung unsur, yaitu tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi. Sudah selesai membaca, kan, Bapak/Ibu? Mari kita lanjut alur belajar selanjutnya, yaitu...

 

3   Ruang Kolaborasi. Pada alur ini saya berikan beberapa kalimat, silakan Bapak/Ibu lanjutkan sendiri menjadi satu paragraf nanti di dalam resume, ya

Perlahan aku melangkah menyusuri tepian hutan diiringi suara-suara yang membuatku merinding. Perlahan tapi pasti suara-suara itu menghilang seiring dengan Langkah kaki gemetarku yang berusaha menenangkan hati. Dalam keadaan gelap gulita itu tanpa terasa aku telah jauh menapaki pinggiran hutan ini aku menggigil menahan takut akan keseraman yang mungkin akan aku temui di tengah sendirian . Mendadak ada sesuatu berkelebat di hadapanku yang membuat bulu kuduk disekujur tubuhku seketika meremang semua mengimbangi desiran darahku dan degup jantungku yang semakin kencang. Tidak lama kemudian terdengar suara di kejauhan yang semakin lama semakin menghilang dan menjadi sayup. Namun suara yang mulai menghilang itu tiba-tiba semakin lama kian mendekat. Aku Sendirian!

 

4   Demonstrasi Kontekstual. Pada alur ini silakan Bapak/Ibu menuliskan 5 tema yang paling Bapak/Ibu sukai dan kuasai. Bapak/Ibu boleh menuliskannya di notes HP atau docs atau di mana saja.

 

Bapak/Ibu boleh juga menambahkannya di dalam resume nantinya. Tidak dilarang juga, Bapak/Ibu hanya mengingatnya dalam pikiran, kok.

5 Tema yang paling saya sukai : Romatika Remaja, Cerita Silat, Petualangan. Kecanggihan Teknologi. Dongeng Anak.

 

5    Elaborasi Pemahaman. Pada alur ini kita akan lebih melakukan tanya jawab. Silakan Bapak/Ibu mengirimkan pertanyaan terkait materi terutama menyangkut hal-hal yang ingin diperdalam lagi. Silakan kirim pertanyaan ke nomor 088809405468.

Berikut penjelasan terkait outline:

- Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi

- Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita

- Membuat premis sesuai tema

- Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya

- Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik

- Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail

- Memilih sudut pandang penceritaan yang unik

 

Agar menjadi cerita fiksi, cerita tentang ayah dan ibu bisa ditambahi bumbu penyedap, Jadi kisah nyata menjadi dasar menulis saja. Selanjutnya dikembangkan agar lebih menarik lagi.

 

Bagaimana kiat mudah membangun alur atau plot cerita fiksi?

1. Tentukan dulu jenis alur/plot yang ingin digunakan;

2. Memahami unsur-unsur alur/plot yang meliputi Pengenalan cerita, Awal konflik, Menuju konflik, Konflik memuncak/klimaks, Penyelesaian/ending.

Bagaimana membuat / menciptakan karakter tokoh cerita. Bagaimana bisa membuat masing2 tokoh punya karakter yang kuat? Bagaimana menerapkan POV 1 tanpa ego kita muncul disana?

Kuncinya tambahkan bumbu berupa konflik, hambatan/tantangan yang dihadapi tokoh, ending yang menyentuh, dll; Memberikan penjelasan selangkah demi selangkah terkait detail karakter, sifat, watak dengan metode show don't tell. Kemudian gambarkan tokoh melalui gaya bahasa, lingkungan tokoh, perilaku Kunci menjaga netralitas penulis POV 1 adalah jangan baper. Tempatkan diri sebagai penulis, bukan tokoh.

Di dalam membuat cerita fiksi akan selalu ada dialog bagaimana kiat sukses membuat dialog yang menarik, terkadang suka disisipi dengan tanda baca, agar pembaca bersemangat melanjutkan bacaannya? Kuncinya adalah buatlah dialog yang 'hidup'. Ciri-ciri dialog yang hidup itu tidak kaku, sesuai setting tempat cerita, dan ada aktivitas tokoh menyertai dialog.

 

6    Koneksi Antarmateri. Pada alur belajar ini, silakan Bapak/Ibu menuliskan kesimpulan dari materi belajar malam ini. Kesimpulan belajar malam ini, silakan Bapak/Ibu tuliskan di resume yang Bapak/Ibu buat.

 

Koneksi antar materi : Menulis cerita fiksi memang seru meski saya belum.lihai memilih diksi. Namun, saya beranikan diri layaknya faksi, fakta tapi dipoles dengan gaya fiksi karena didalamnya terkandung  Konflik adalah bumbu cerita. Tanpa konflik cerita menjadi hambar. Fiksimini dan Flash Fiction

 

7    Aksi Nyata. Alur belajar ini, yaitu terkait dengan penerapan materi malam ini dalam bentuk tulisan, yaitu resume hasil belajar. Silakan Bapak/Ibu membuat resume hasil belajar malam ini di blog masing-masing. Bentuk resume bebas ya.

 

Demikian resume pertemuan ke 10 ini. Sangat bermanfaat bagi saya untuk terus mengembangkan kemampuan menulis saya di kemudian hari.

 

Salam KBMN 28

Jumat, 27 Januari 2023

Yuk. Mudah Menulis

Oleh Noormasri Karyawan, S.Pt.,M.Pd.

 



Tema : Menulis itu Mudah

Narasumber : Prof. Dr. Ngainun Naim

Moderator : Lely Suryani, S.Pd., SD.

Hari/Tanggal : Jumat, 27 Januari 2023

 

Assalamualaikum Wr. Wb

 

Malam ini sangat menyenangkan, karena besok tidak ada kegiatan sekolah. Karena sekolah saya menerapkan pola belajar 5 hari atau dikenal dengan nama Full Day School. Jadinya tenang untuk mengikuti kegiatan sahabat KBMN 28 di pertemuan ke-9 di malam hari ini apalagi Moderatornya adalah orang yang sangat saya kenal di dunia maya (Belum pernah kopdar, sih). Dan mala mini akan belajar langsung dengan moderator yang handal. Nah narasumbernya ini yang sangat membuat saya penasaran soalnya Namanya saja atau  pakar dunia  literasi yaitu dan terteralah nam Prof. Dr.Ngainun Naim dibenak saya apalgi dan dipandu sang moderator hebat yaitu Ibu Lely Suryani,S.Pd.SD.

Prof DR, Ngainun Naim guru besar Institut Agam Islam Negeri Tulungagung Jawa Timur.Profesor telah menghasilkan banyak karya tulis menulisnyam dan tercatat ada 47 buku/judul yang telah diterbtkannya..

 

Bagi yang hobi meenulis dan menerbitkan buku, tentulah yang mamanya menulis adalah sebuah keterampilan dan ilmu budaya dasar yang sebagian besar orang pasti pernah dipelajari. Tapi, tidak semua orang tahun dan paham tentang cara membuat tulisan dan cara penulisan yang bauk dan benar disertai urutan menulis. Sebuah Karya Sastra atau semacamnya ada ilmu untuk menjabarkannya sehingga enak dibaca dan perlu sehingga para pembacanya akan menganggap bahwa tulisan itu sangat menarik dan epenting. Bagi penulis pemula pasti akan dada kebingungan untuk memulai menulis karena minimnya pengalaman atau kesulitan mengembangkan ide dalam pikirannya. Pada akhirnya, karya tulis mereka pun tidak bisa berkembang. Memang bagi penulis pemula untuk menjabarkan apa yang ada di pikiran dalam bentuk ketikan atau tulisan tentu adalah sebuah kusulitan yang besar. Tapi yang Namanya SULIT bukan berarti TIDAK BISA.

 

Seorang, penulis pemula harus memahami dulu cara mencari ilham dan cara mulai menulis, serta teknik dasar menulis, cara mencari ide hingga mengembangkannya menjadi sebuah tulisan dalam benak sebelum dieksekusi. Sebab, menulis tidak hanya sekedar menuangkan menjiplak atau menuangkan ide pikiran, tapi penulis juga harus bisa menggambarkan, membangun imajinasi pembaca sampai pesannya pun tersampaikan. Disini pemilihan kata sangat perlu sekali. Tapi memang benar kok. MENULIS ITU MUDAH. Kalur sudah faham tekniknya.

 

Prof. Dr Ngainun Naim ,menjelaskan bahwa Cara-cara menulis agar menjadi mudah yaitu

 

Pertama,Menulislah hal-hal sederhana yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Karena menulis kehidupan sehari-hari itu sumber tulisan yang subur.kita akan mudah menulis karena kita menceritakan  apa yang kita alami dan tinggal memilih aspek mana yang mau di ceritakan.selain itu,jangan takut salah atau jelek. 

 

Kedua, Jangan menulis sambil di baca lalu di edit.Hal itu menjadikan hambatan psikologis dalam menuangkan pikiran. menulislah mengalir apa yang ada dalam pikiran secara bebas.Nah setelah selesai menulis  misalkan di pagi hari tinggalkan dan disimpan di komputer/laptop jangan dibaca dulu lalu di sore hari nya bisa dibaca dengan suasana psikologis yang berbeda dengan mencermati kalimat demi kalimat dan tambahkan ide yang ada jika memang perlu di tambah serta jika ada typo yang perlu diperbaiki.

 

Ketiga,Menulis tentang perjalanan atau rekreasi.hal ini jenis tulisan yang mudah dibuat karena kita sering sekali melakukan perjalanan misalnya beliau tadi pagi melakukan perjalanan dari Jakarta dan tiba di rumah pukul 18.20 Wib.Lalu apa yang Ia lakukan di perjalanan langsung di tulis. 

 

Kempat,Menulis lah secara Ngemil. Ngemil diambil dari bahasa jawa yang artinya sedikit demi sedikit seperti ngemil kacang bawang.Ia menulis hamir setiap hari menulis beberapa tulisan untuk blog kompasiana dengan mentargetkan 3-5 paragraf saja dan untuk artikel jurnal 1 paragraf.

 

Sekelumit pencerahan yang diberikan oleh Prof. Ngainun Naim memang sangat gambling dan sangat mudah diikutti dan dilaksanakan sehingga bagi yang memang ingin benar-benar menjadi penulis pasti akan sangat mudah untuk memulai membuat sebuah tulisan.

      

Inilah sekelumit resume materi tentang cara memulai menulis dengan mudah yang dipaparkan oleh Prof, Ngainun Naim. Semoga memberi manfaat bagi seluruh pembaca.terimakasih telah membaca tulisan ini. Sampai bertemu lagi pada pertemuan berikutnya

 

Salam KBMN 28. 

Rabu, 25 Januari 2023

I'm Still a Blogger

Oleh Noormasri Karyawan, S.Pt.,M.Pd.

 


Tema : Komitmen Menulis Di Blog

Narasumber : Drs. Dedi Dwitagama, M.Si.

Moderator : Sigid PN, SH

Hari/Tanggal : Rabu, 25 Januari 2023

 

Assalamualaikum Wr. Wb

 

Pertemuan ke 8 pada KBMN 28 dilaksanakan bermedia Zoom. Sembari menunggu host mengapprove saya, saya mengecek Kembali wifi rumah, mencukupi kuota tablet untuk antisipasi kalau lampu padam. Pukul 15.00 jemput anak dulu dari sekolahnya SMP Islam Terpadu Nurul Ilmi 2 Jambi. Tepat pukul 17.00 saya sudah refresh, dan bersiap ke Mesjid dan menyambut azan maghrib. Tak lama azan maghrib berkumandan, kamipun sholat Maghrib berjamaah. Setelah zikir, saya pulang. Nyalakan laptop, menyiapkan tablet lalu Zoom pun ON. Kali ini tema yang akan diusung oleh narasumber  Drs. Dedi Dwitagama, M.Si. Komitmen Menulis Di Blog, fengan Bapak Sigid PN, SH sebagai moderator.

 

Pak Sigid membuka Zoom Meeting dengan memperkenalkan Om Jay sebagai sosok yang terkenal sebagai motivator saya dalam menulis juga pencetus KBMN 28 ini. Selanjutnya pak Sigid memperkenalkan Narasumber malam ini Bapak Drs. Dedi Dwitagama, M.Si. yang akan membawakan topik "Menulis Blog Yang konsisten"

Awal meeting, Pak Dedi mengajak peserta untuk browsing di semua platformnya beliau. Beliau juga memberikan sugesti dan motivasi dengan menjanjikan hadiah baju kaos yang akan diberikan kepada 2 penanya terbaik dan dikirim ke alamat pemenang tanpa ongkir jika diluar pulau Jawa atau diluar Jakarta. 


Pak Dedi, berharap agar kita jangan banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat di internet, pengalamannya, ketika ingin melihat histori salah seorang profesor favoritnya  di internet, tidak ada informasi apapun yang bisa didapatkan. Namun ketika kita ingin melihat barang- barang dari yang sekecil apapun, akan dengan mudah didapatkan, karena banyaknya yang memposting.

Inilah alasan Pak Dedi memilih topik ini. Agar guru- guru produktif dapat mengabadikan karya- karyanya di blog, atau di media apapun. Ukuran produktif jangan diukur dengan cuan dulu, bisa juga dari penghargaan orang- orang di sekitar kita.


Kebanyakan para blogger atau writer ingin langsung terkenal dan banyak juga yang maunya berada dizona nyaman dan enggan hijrah bila sudah berenang di zona nyaman. tanpa bersusah payah dengan kegiataan menulis ini, menghabiskan waktu dengan zoom meeting sampai larut malam, memangnya gaji kita naik, memangnya kita akan dipromosikan. Sehingga tidak mau melakukan aktifitas lain selain dari rutinitas sehari-hari. Tidak meninggalkan bekas apapun, tidak ada gajah yang meninggalkan gading, tidak ada manusia yang meninggalkan nama, tidak ada harimau yang meninggalkan belang.


Menurut pak Dedi, salah satu ciri orang hebat adalah produktifitasnya. Orang hebat mempunyai ide, visi, upaya, dan mimpi untuk diraihnya. Orang hebat punya rasa percaya diri. Orang hebat memiliki kelebihan yang berlebih dari kelebihan orang lain.

Selanjutnya pak Dedi memaparkan bahwa tujuan utama menjadi blogger dan aktif menulis blog adalah agar konten kita bisa abadi disana -di dunia maya- Bila dalam bentuk fisik atau kongkrit foto-foto atau gambar jepretan kamera yang kita simpan dalam kamera, maka bisa saja suatu saat bisa hilang atau terhapus dari kamera. Atau jika kita memiliki buku, suatu saat bisa saja sobek, atau terkena musibah sehingga buku hilang atau tidak ditemukan lagi. 

 

Sebagai contoh di Amerika ada koran yang berumur ratusan tahun tapi harus dihentikan penerbitannya pada tahun 2020. Hal itu karena biaya cetak untuk penerbitan dengan kertas yang sangat mahal. Kemudian dihentikanjanlah penerbitan menggunakan kertas dan sebagai gantinya korang tersedbut diterbitkan secara digital. Demikian juga dengan kita para guru, alangkah lebih baiknya jika kita memindahkan file-file atau perangkat pembelajaran kita ke blog agar bisa dilihat oleh siswa- siswa yang tentunya juga mempunyai blog.

 

Apabila setiap prestasi kita tropi, piala atau piagam, lebih baik difoto dan diceritakan di blog pribadi. Demikian juga kisah- kisah kita dengan siswa yang ada foto- fotonya, jika dinarasikan akan menjadi kenangan bagi siswa yang membacanya suatu saat nanti. Berarti kita telah meninggalkan jejak.

 

Untuk menjadi blogger, da beberapa genre, namun kita tidak perlu khawatir kita bergenre apa saja. Bila kita rajin mengisi blog kita  biasanya dalam kurun waktu setahun kita akan menemukanbergenre apa tulisan kita dan bisang apa yang menjadi passion kita. Karena itu teruslah menulis, walaupun satu Alinea paragrap. Tulislah apapun yang ada dalam benak dan tulislah apapun ittu. Tinggalkanlah jejak untuk generasi penerusmu. Buatlah karyamu untuk dinikmati banyak orang, walaupun menurutmu tulisanmu tidak bisa dinikmati.

 

Dengan menulis di Blog, Pak Dedi telah banyak menikmati pemandangan di luar negeri dan di dalam negeri. Beliau tidak lupa menuliskan dan mengapload semua foto-fotonya di blog. Sehingga semua pembaca dapat mengetahui jejak langkah kemanapun beliau pergi. Materi dengan Pak Dedi malam ini tak terasa berlalu begitu cepat dan luar biasa, hingga tibalah sesi tanya jawab. Pertanyaan pertama dari seorang ibu, apa kelemahan menulis di kompasiana. Jawaban Pak Dedi jika suatu saat kompasiana bangkrut maka tulisan kita di kompasiana juga akan tamat.


Mendengar paparan pak dedi pada sesi itu, saya teringat dengan artikel yang pernah saya tulis di koran lokal di daerah saya. Koran itu saat ini sudah hilang. Tapi Ketika saya browding di dunia maya, ternyata seluruh artikel, cerpen, opini, tajuk rencana yang pernah saya di tulis di kora nada semua. Luar biasa kehebatan dunia maya.

 

Akhir pertemuan Pak Dedi menginspirasi, dan memberikan sugesti agar tetap menorehkan dan meninggalkan jejak digital. Suatu saat jejak digital itu akan diikuti oleh generasi penerus dan tak satupun jejak yang akan hilang. Berikanlah satu arti dalam tulisan blog walau sekecil apapun melalui blog.

 

Demikian resume pertemuan kali ini. Semoga apa yang dipaparkan oleh narasumber akan menjadi penyuluh semangat bagi para blogger.

 

Salam KBMN 28

Senin, 23 Januari 2023

SMANSA EXPO dan AKSI 2023

 Oleh : Noormasri Karyawan, S.Pt., M.Pd.



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, setelah tertunda 3 tahun berturut-turut, pada hari Selasa, 24 Januari 2023 hingga Kamis 26 Januari 2023, SMA Negeri 1 Kota Jambi dapat kembai menggelar kegiatan EXPO dan AKSI (Ajang Kreasi dan Seni) Siswa. Acara digelar dengan sangat meriah dan gegap gempita, namun tetap mentaati protokol kesehatan. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 hari, mulai tanggal 24-26 Januari 2023.




Program kerja OSIS ini akhirnya dapat kembali terlaksana, sesuai rencana. Kepala SMA Negeri 1 Kota Jambi dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan ini.Acara Tahunan ini sempat tertunda selama 3 kali, karena wabah Pandemi Covid-19 yang melanda dunia tidak terkecuali Indonesia dan Jambi pada khususnya.

Acara dimulai dengan kata sambutan dari Ketua Panitia, yang melaporkan detil pelaksanaan EXPO dan AKSI. Ketua Panitia (Yemima) menyatakan bahwa ini adalah kegiatan EXPO yang pertama kali digelar setelah Pandemi Covid-19, kegiatan telah disusun dengan sangat matang melibatkan guru Pembina OSIS dan Pengurus OSIS tahun 2022. semoga dapat menyalurkan semua bakat seni siswa SMA Negeri 1 Kota Jambi. 

Selanjutnya kata sambutan oleh Ketua OSIS Periode 2021/2022 (Daffa Anesta) yang dengan semangatnya menyatakan bahwa Ajang Kreasi Seni Siswa SMA Negeri 1 Kota Jambi ini memang sudah lama dinantikan oleh seluruh Siswa SMA Negeri 1 Kota Jambi. Semoga dapat mengesplorasi seluruh bakat seni siswa.

Kepala SMA Negeri 1 Kota Jambi yang pada kesempatan berikutnya memberikan kata sambutan, menyatakan bahwa ini adalah wujud nyata dari Program Kerja OSIS yang memang sudah lama tertunda, meskipun masih ada sedikit kekurangan dalam hal persiapan, namun hal ini semoga tidak menyurutkan kreasi siswa SMA Negeri 1 Kota Jambi. Karena memang sudah lama tertunda jadi bisa dimaklumi.

EXPO dan AKSI SMA Negeri 1 Kota Jambi ini bertajuk PANORAMA (Pameeran Ajang Kreasi Siswa Nusantara) ini menampilkan kegiatan parade band dari setiap kelas yang telah melui proses audisi oleh panitia.

Dalam acara ini juga ditampilkan stand per kels yang menampilkan jenis kuliner nusantara dari 33 Provinsi di Nusantara, dan sekaligus menampilkan hasil pelajaran P5 (Project Pengatan Profil Pelajar Pancasila) kelas X Fase E.

Kemudian diadakan fashion show (ikonik) memenampilkan parade pakaian daerah dari 33 provinsi di Indonesia. mulai dari Aceh hingga Papua.


Sebagian dari Fashion Show

Semoga dengan kegatan ini dapat meningkatkan kreasi siswa di SMA Negeri 1 Jambi.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih atas perhatian seluruh pembaca.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Mengatasi Virus Writer's Block

 Oleh Noormasri Karyawan, S.Pt.,M.Pd.

 



Tema : Mengatasi Writer’s Block

Narasumber :Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr.

Moderator :Ralliyanti, S.Sos., M.Pd.

Hari/Tanggal  : Senin, 23 Januari 2023

 

 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pada pertemuan ke 7 ini, sangat menarik sekali diikuti. Karena membahas tentang Writer’s Block. Awal pertemuan Om Jay memberikan motivasi :

Siapa yang fokus pasti akan lulus

Di dalam kesulitan itu pasti ada kemudahan. Namun sebaliknya di dalam kemudahan itu justru ada kesulitan

Kita sendiri yang menciptakan kesulitan demi kesulitan sehingga hidup menjadi terasa sulit

Terima kasih Om Jay. Kami akan terus focus untuk mengikuti KBMN 28 ini dengan semangat yang menggelora. Walaupun dingin malam semakin menggigit. Tapi itu tidak membuat saya surut untuk teus membaca chat di grup sekaligus membuat resumenya.

Om Jay juga berkata : Banyak membaca akan membuat anda keliling dunia. Banyak ilmu dan pengetahuan anda dapatkan. Banyak pengalaman orang lain bisa anda tiru dan kemudian anda amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ini tidak saya bantah. Berkat rajin membaca dan (mulai) menulis, saya berkesempatan mengujungi hamper seluruh provinsi di tanah air. Dan dalam ingatan saya hanya 7 provinsi saja yang belum dan ingin saya kunjungi. Yaitu : Aceh, Medan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua.

Saya bisa mengunjungi ke setiap provinsi dengan gratis, bahkan dibiayai. Karena selain sebagai instruktur saya juga diajak dan diundang oleh teman-teman setanah air. Semoga ada wajtu untukr mengunjungi ke 7 provinsi itu. Aamiin.

Tepat pukul 19.00 WIB kelas KBMN Gelombang 28 dimulai materinya. Perhatikan dengan seksama informasi yang disampaikan oleh narasumber. Insya Allah resume malam ini akan terus bertambah dan kami akan dengan senang hati membacanya. Jangan sedih ketika blog anda sepi dari komentar.Saya ikut kegiatan malam ini sembari menyelesaikan menulis Novel. He he he… Nyobain membuat Novel. Selama ini hanya menulis cerpen untuk Koran Lokal saya di Jambi.

Pertemuan dibuka oleh Moderator Ibu Raliyanti, S.Sos., M.Pd. dengan do’a  Dilanjutkan dengan mengisi link absensi. Tata tertib pertemuan malam ini :

1. Pembukaan

2. Paparan Materi

3. Tanya Jawab

 

Pada kegiatan pembukaan, Moderator memperkenalkan diri.

Ibu Raliyanti, adalah salah satu dari Tim Solid Om Jaym  yang biasa disapa Rali. Bu Rali bercerita bahwa pada awalnya beliau sama saja dengan peserta dan Subhanallah, ternyata bu Rali satu Angkatan dengan saya di Gelombang ke 20 bersama Pak Dail Ma’ruf dan bu Helwiyah. Buku pertamanya adalah “Wujudkan Mimpi Terbitkan Buku” dialnjutkan dengan buku keduanya berjudul “ Guru di Era Digital” dan dan banyak buku antologinya 17 buku. Dan itulah yang membuat saya jadi bersemangat untuk menulis buku lagi.

Saya sendiri baru menulis 4 buku. Semuanya adalah buku tentang materi pelajaran TIK/ Informatika. Saat ini saya sedang mencoba membuat sebuah Novel. Semoga segera rampung dalam dua minggu ini.

Selanjutnya bu Rali mempersilahkan bu Ditta memulai diskusi malam ini.

Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr. adalah salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat. Menikah dengan Muhammad Kholil, S.Pd.I. dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Muhammad Fatih Musyfiq. Selain aktif di MGMP, anak kedua dari pasangan Dastewi, S.Pd. dan Tia Makmur Setiana, S.Pd. ini juga aktif di bidang literasi.

Awal pembukaannya bu Dita memuji semangat peserta KBMN 28 ini Hal ini terbukti dari resume yang dihasilkan dari setiap pertemuan. Jumlah yang menulis resume di grup ini jauh lebih banyak dari angkatan kami. Tulisan tulisannya juga sudah bagus-bagus. (Terima kasih pujiannya, bu Ditta).

Selain memiliki blog pribadi :

Blogspot Ditta

https://dittawidyautami.blogspot.com

bu Dita juga memiliki akun Kompasiana :

Kompasiana Ditta

https://www.kompasiana.com/ditta13718

 ooo 000 ooo

Untuk menjadi seorang penulis tidak bisa terjadi secara instan bisa instan tentu. Diperlukan jam terbang yang cukup banyak agar bisa menjadi seperti Om Kay, Bunda Kanjeng, Pak Dail Ma’ruf, Bunda Aam, Bu Rali, Mr. Bams, Prof. Eko, dan lainnya yang tak bisa saya sebut satu per satu.

Bu ditta sendiri sudah senang membaca buku-buku cerita sejak kecil (sebelum SD). Senang menulis sejak di sekolah dasar (dalam buku diary). Lalu ... saat SMP, sering mengirim tulisan ke mading sekolah dan pernah menulis cerita di buku tulis yang dibaca bergiliran oleh teman-teman. Atas arahan guru Bahasa Inggris saya saat itu, saya juga menulis diary dalam bahasa Inggris

Ketika SMA, bu Ditta masih tetap menulis diary. Beberapa teman dekat yang membaca diarynya sempat berkomentar bahwa tulisannya sudah seperti novel. Namanya anak remaja, banyak emosi yang dituangkan dalam catatan Ditta remaja. Namun belakangan, beliau tahu bahwa menulis apa pun yang kita rasakan bisa menjadi self healing yang baik. Bahkan saat ini, beberapa psikolog ada yang menyarankan kepada para pasiennya untuk menulis sebagai salah satu cara mengatasi depresi dsb.

Kebiasaan menulis tersebut memberi banyak manfaat. Misalnya ketika kuliah, bu Ditta pernah membuat buku Petualangan Kimia bersama rekan saya dan diikutsertakan dalam Lomba Kreativitas Mahasiswa di Jurusan. Alhamdulillah meraih posisi kedua.Di saat kuliah juga, saya menulis proposal bersama teman-temannya dan berhasil mendapat dana hibah untuk asosiasi profesi dari Dikti hingga 40 juta. Di tahun 2009-2010 jumlah tersebut tentu sangat besar.

Awal masuk dunia kerja, bisa dibilang beliau cukup vakum menulis. Mengajar di boarding school dengan aktivitas yang padat membuat saya mengambil jeda sejenak dalam dunia kepenulisan Hingga akhirnya di awal masa pandemi, bu Ditta mengikuti kelas menulis bersama PGRI dan masuk di angkatan ke-7. Beliau sangat bersyukur, karena berawal dari arahan untuk membuat resume, beliau kemudian kembali aktif menulis di blog. Bahkan berkesempatan menulis bersama Prof. Tochardis Eko Indrafit. Alhamdulillah menjadi 1 di antara 9 orang (angkatan pertama tantangan Prof. Eko) yang bukunya terbit di penerbit mayor. Karena terbiasa menulis bu Ditta bisa menyelesaikan esai di seleksi Calon Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3 dan lulus. Alhamdulillah saat ini sedang bertugas lagi di Angkatan 6.

Kesimpulannya bahwa menulis memiliki banyak manfaat

Ada yang menulis karena hobi, kebutuhan, tuntutan profesi, dan lain sebagainya. Apa pun alasannya, aktivitas menulis memang tak bisa lepas dari kita sebagai makhluk yang berbahasa dan berbudaya.

Keterkaitan menulis dengan Writer’s Block.

Pertama, aktivitas menulis itu maknanya luas. Menulis adalah kata kerja yang hasilnya bisa sangat beragam. Oleh karena itu tak hanya novelis, cerpenis, jurnalis atau blogger, namun ada juga copywriter yg tulisannya mengajak orang untuk membeli produk, ada content writer yang bertugas membuat tulisan profesional di website, ada script writer penulis naskah film/sinetron, ada ghost writer, techincal writer, hingga UX writer, dll.

Faktanya, penulis-penulis tersebut masih bisa terserang virus WB alias Writer's Block. Tak peduli tua atau muda, profesional atau belum, WB bisa menyerang siapa pun yang masuk dalam dunia kepenulisan. Oleh karena itu, penting bagi seorang penulis untuk mengenali WB dan cara mengatasinya.

WB ini bisa menjangkit dalam hitungan detik, menit, hari, minggu, bulan, bahkan tahunan.Tergantung seberapa cepat kita menyadari dan mengatasinya. Sederhananya, WB adalah kondisi dimana kita mengalami kebuntuan menulis. Tak lagi produktif atau berkurang kemampuan menulisnya. Hal ini bisa terjadi dengan disadari atau pun tidak. Istilah writer's block sebenarnya sudah ada sejak tahun 1940an. Diperkenalkan pertama kali oleh Edmund Bergler, seorang psikoanalis di Amerika. Berkaca dari pengalaman, WB ini bisa terjadi berulang. Me-reinfeksi kita sebagai penulis. Itulah mengapa saya katakan WB ini sebagai "virus" yang sesekali bisa aktif bila kondisinya memungkinkan. Ibarat penyakit, tentu akan lebih mudah disembuhkan bila kita mengetahui faktor penyebabnya, bukan? Begitu pula dengan WB. Agar bisa terhindar atau segera terlepas dari WB, maka kita perlu mengenali penyebabnya. Berikut adalah beberapa hal yang dapat mengakibatkan WB:

Mencoba metode/topik baru dalam menulis sebenarnya bisa menjadi penyebab sekaligus obat untuk WB.Misal ketika jadi penyebab: Ada orang yang senang menulis cerpen atau puisi. Kemudian tiba-tiba harus menulis KTI yang tentu saja memiliki struktur dan metode penulisan yang berbeda. Bila tak lekas beradaptasi, bisa jadi kita malah terserang WB.

Lalu bagaimana ini bisa menjadi salah satu obat WB? Jawabannya akan berkaitan dengan faktor penyebab WB yang kedua dan ketiga. Dalam Kamus Psikologi, stres diartikan sebagai ketegangan, tekanan, tekanan batin, tegangan dan konflik. Lelah fisik/mental akibat aktivitas harian yang padat juga dapat memicu stress.

Pada akhirnya, jangankan menulis, kita bisa merasa jenuh dan suntuk. Terserang WB deh.Maka, mencoba hal baru dalam menulis bisa jadi alternatif solusi.Mempelajari hal-hal baru yang berbeda dg sebelumnya pasti menyenangkan.Beberapa orang terkadang memilih untuk sejenak rehat dan melakukan hal yang disukai untuk refreshing. Membaca buku-buku ringan untuk cemilan otak juga bisa jadi solusi mengatasi WB. Biar bagaimanapun, WB bisa terjadi karena kita belum bisa mengekspresikan ide dalam bentuk kata.Dengan membaca, kita bisa menambah kosa kata. Pada akhirnya, jika diteruskan insya Allah bisa sekaligus mengatasi WB. Terakhir yang bisa menyebabkan WB adalah terlalu perfeksionis.

Bagaimana tidak? saat seseorang terlalu perfeksionis, terlalu memikirkan apakah tulisan saya sudah sesuai kaidah atau belum, niscaya diary berbahasa Inggris itu tidak akan pernah rampung.

Kondisi menulis dimana kita tidak memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi dsb ternyata dalam dunia psikologi dikenal dengan istilah free writing atau menulis bebas Nah, jadi siapa di sini yang masih khawatir tulisannya tidak dibaca? Khawatir dinyinyir orang? Khawatir dikritik ahli? Khawatir tulisannya nggak bagus? Dan masiiih banyak kekhawatiran lainnya. Yuk, dicoba menulis bebas untuk mengatasi salah satu penyebab WB-nya

Bukankah tulisan yang buruk jauh lebih baik daripada tulisan yang tidak selesai? 

Demikian resume pertemuan KBMN 28 yang ke 7.

 

Salam KBMN 28

Jumat, 20 Januari 2023

Menulis Buku Mayor Dalam Dua Minggu

Oleh Noormasri Karyawan, S.Pt.,M.Pd.


 

Tema : Menulis Buku Mayor Dalam Dua Minggu

Narasumber : Prof. Richardus Eko Indrajit

Moderator : Aam Nurhasanah, S.Pd.

Hari/Tanggal  : Jumat, 20 Januari 2023

 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pada pertemuan ke 6 ini, saya benar benar tertantang oleh Prof. Richardus Eko Indrajit. Buku yang telah beliau terbitkan seperti berikut :

Classroom Design and Management

Community Based Learning

Computer-Based Assessment

Competency-Based Learning

Computer-Adaptive Assessment

The 21st Century Learning Skills


Pertemuan diawali pembukaan oleh ibu Aam Nurhasanah

Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat malam para peserta hebat di seluruh tanah air. Sebelum kita mulai materi malam ini, siapkan gelas kosong untuk menampung ilmu dari Prof. Ekoji

Perkenalkan, nama saya Aam Nurhasanah dari Lebak, Provinsi Banten akan memandu bapak ibu dengan tema Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu.

Narasumber kali ini adalah Prof. Richardus Eko Indrajit. Beliau adalah seorang penulis besar yang bisa mengantarkan mimpi kita menuju penerbit mayor.

Izinkan saya sebagai moderator, mewakili teman-teman menyambut Prof. Eko dengan tepuk tangan yang sangat meriah. 👏👏👏👏

Kepada Prof. Eko silakan memasuki kelas. Terima kasih

Selanjutnya Prof Ekoji memulai kegiatan pertemuan

Selamat malam.  Saya yakin teman2 sudah mendengarkan banyak cerita dari teman-teman guru penulis yang hebat-hebat. Bu Aam adalah salah satu penulis yang hebat dan mandiri (ini bukan pesan sponsor, tapi kenyataan, he... he... he...).

Kali ini saya ingin sharing pengalaman menjadi penulis dari buku mayor, yaitu karya tulis yang diterbitkan oleh penerbit nasional

Hingga saat ini, Prof Eko Indrajit menulis kurang lebh 121 buku mayor semenjak saya selesai kuliah, demikian juga dalam menulis artikel. Prof Eko Indrajit sudah menulis kurang lebih 623 artikel, dalam bahasa Indonesia maupun Inggris. Luar Biasa.

Prof Eko Indrajit senang menulis semenjak Sekolah Dasar. Namun tulisan pertama saya baru diterbitkan majalah ketika saya duduk di bangku SMP. Beliau memiliki Alasan karena senang menulis adalah karena ingin membagi ide, pemikiran, gagasan, dan cerita kepada orang lain dan Lama-lama jadi ketagihan menulis. Beliau juga merasa bahwa semakin banyak membaca buku dan menonton televisi (dulu belum ada internet), semakin tinggi keinginannya untuk menulis.

Buku Mayor pertama beliau yang terbit adalah di tahun 2000, yaitu dua tahun setelah krisis dan reformasi. Dan Sepuluh buku pertama saya isinya adalah bunga rampai. Setiap buku terdiri dari 50 artikel. Setiap artikel berisi ringkasan SATU TOPIK yang sedang menjadi trend pada saat itu.

Beliau sendiri tidak menduga ketika begitu banyak orang yang membelinya. Sampai akhirnya jadi ketagihan menulis.

Hal lain yang membuat motivasi menulis lebih besar adalah karena banyaknya SMS (dulu belum ada WA) yang masuk ke nomor hp saya mengucapkan terima kasih atas buku yang saya buat. Tentu saja hal tersebut membesarkan hati dan saya merasa hidup saya berguna untuk orang lain. Begitulah pentingnya menulis nomor handphone di setiap buku yang saya tulis.

Ketika tanggal 16 Maret 2020 semua guru dan siswa harus belajar dari rumah, saya memutuskan untuk menjadi youtuber, Setiap hari beliau membuat satu youtube, yang isinya hal-hal berkaitan dengan PJJ (karena sedang menjadi pembicaraan nasional). Beliau Saya membuat youtube dengan judul aneh-aneh, seperti gamification, flipped classroom, collaborative learning, metaverse, IOT, big data, dan lain sebagainya. Hingga suatu waktu Om Jay mengajaknyaa untuk mengajarkan guru-guru menulis, saya tergerak untuk bereksperimen.

Setiap guru diminta oleh beliau untuk membuka youtube saya dengan alamat EKOJI CHANNEL Kemudian setiap guru diminta untuk menuliskan apapun yang beliau omongkan di youtube tersebut. Setelah itu saya memberikan tambahan referensi untuk memperkaya konten. Dan

Alhasil, dari 30 guru yang berniat bergabung, ada 19 buku diterbitkan. Dan dari 19 buku tersebut, satu buku terpilih jadi Buku Terbaik Nasional versi Perpusnas untuk kategori PJJ.

Hingga saat ini sudah lebih dari 60 buku guru-guru hebat yang berhasil diterbitkan oleh Penerbit ANDI. pada kesempatan di pertemuan ke 6 KBMN ini Beliau mengajak guru-guru yang tertarik untuk menjadi penulis buku mayor yang diterbitkan untuk mendaftarkan diri.beliau

Namun kali ini agak berbeda modelnya. Beliau akan kasih SEBUAH TEMA, kemudian dengan bimbingan saya dan bu Aam anda mendalami tema tersebut sehingga menjadi buku. Tema saya yang akan membagikan. Yang penting anda berniat serius untuk menulis. Dengan target saya untuk angkatan ini adalah buku-buku sudah masuk ke penerbit. untuk dikurasi SEBELUM Idul Fitri.

Tidak perlu berfikir panjang-panjang untuk menulis. Mulai dari satu hal yang sederhana. Jangan menuliskan sesuatu yang kita tidak mengerti dan tidak ada sumber referensinya. Makannya dulu kalau bu Aam masih ingat, saya lebih senang mengajak rekan-rekan guru untuk BERJALAN BERSAMA, bukan sekedar BERDISKUSI. Kebanyakan orang senangnya berdiskusi dan TAKUT EKSEKUSI. Kalau saya terbalik, langsung EKSEKUSI di bawah bimbingan saya, baru kita berdiskusi nanti kalau ada hambatan. Tidak ada aturan mengenai hal ini. Referensi adalah bentuk penghormatan kita terhadap karya orang lain yang butir-butir kontennya kita pakai dalam buku kita. Semakin banyak kita pakai pemikiran orang lain, semakin banyak referensi yang kita pergunakan.

Isi atau konten menarik yang disampaikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.Beliau akan ajarkan sambil pak Rahman menulis. Daftar ke bu Aam ya, nanti BAGAIMANA nya akan kita lalui bersama. Sudah banyak teori, konsep, dan pengalaman dari penulis lain yang disampaikan ke anda semua. Sehingga saya tidak ingin membebani dengan teori-teori baru. Jadi saya mengajak teman-teman yang BERMIMPI karyanya terpajang di toko buku untuk BERGABUNG dalam batch JANUARI BERSERI yang nanti akan menjadi workshop mingguan membuat buku mayor.

Prof Eko Indrajit adalah penganup konsep BELAJAR KETIKA BERKARYA, bukan BERLAJAR DULU BARU BERKARYA

"Practice makes perfect". Latihan adalah kuncinya.

karena kita para guru, saya akan konsentrasi pada genre PENDIDIKAN MASA KINI, karena masih banyak yangg membutuhkan pemahaman akan berbagai metoda dan strategi pembelajaran abad ke-21

Demikian resume pertemuan 6.

Salam KBMN

Rabu, 18 Januari 2023

Blog Sebagai Media Belajar

Oleh Noormasri Karyawan, S.Pt.,M.Pd.




Tema : Blog Sebagai Media Pembelajaran

Narasumber :Dail Ma’ruf, M.Pd.

Moderator : Purbaniasita KS., S.Pd.

Hari/Tanggal  : Rabu, 18 Januari 2023

 

 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Banyak sekali media pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru, salah satunya adalah Blog. Kali ini Bapak Dail Ma’ruf, M.Pd, akan membahasa blog sebagai media pembelajaran. Saya sendiri sejak tahun 2010 sudahmenggunakan beberapa media belajar untuk pembelajaran RIK atau yang saat ini dikenal dengan Informatika. Seperti Facebook, Blog, BBM,dan moodle hingga Ketika pandem corona mewabah, maka Whatapps, google classroom, dan blog pribadi.

Namun ada yang berbeda Ketika pak Dail Ma;ruf memberikan materi membuat Blog Sebagai Media Pembelajaran, karena terus terang saya sendiri belum optimal dalam menggunakan blog pribadi saya sebagai media pembelajaran, baik secara offline yang kita gunakan, sekarang media maupun online.

Perkembangan media sosial saat ini membuat peserta didik terlena dalam ;kesenyapan’ dunia maya dan dengan gadgetnya, dengan media sosial yang banyak memberikan pengaruh negatifnya, sehingga membuat peserta didik menjadi malas untuk membaca, tidak salah jika hasil Anaisis Kompetensi Minimum (AKM) saat ini menunjukkan bahwa kemampua literasi peserta didik sangat rendah, hal ini diakibatkan karena pengarus media sosial yang tak urung mengurung mereka oleh saya media sosial. Separuh nafas meeka berhembus dalam media sosial Tiktok, Instagram, Facebook, dan media sosial lainnya yang justru saya sendiri banyak tidak faham dengan media sosial “rahasia” peserta didik.

Menurut pak Dail Ma’ruf bila dikelola dengan baik, maka blog akan meningkatkan minat siswa dalam mengesplorasi kemampuan literasi dan motivasi belajarnya akan meningkat menjadi lebih baik. Cukup menggenggam Handphone saja  peserta didik bisa mengulang pembelajarannya Kembali kapan saja dan dimana saja,  dengan adanya Blog sebagai media pembelajaran  ini sangat memudahkan peserta didik. Dan gurunyapun. tidak ada lagi alasan buku tinggal atau hilang, karena zaman sekarang siswa lebih perhatian sama Handphone daripada buku pembelajarannya.

Saya sendiri sudah memiliki beberapa e-book, yang dapat didipantau peserta didik mereka, kemudian mempekajari materi pembelajaran disana, dan ada juga juga link blog khusus untuk peserta didik dicampur dengan tutorialnya saya saya save chanel youtube saya untuk menunjang materi pelajaran. Sesekali saya menyampaikan presentasi dalam bentuk video

Contoh aplikasi yang saya berikan kepada siswa saya, dan dengan aplikasi ini sangat memudahkan bagi saya untuk memberikan materi  dan latihan, siswa hanya perlu masuk ke blog saya, lalu buat nama di kolom komentar, boleh dijawab di blog atau lewat buku, yang saya utamakan mereka mengunjungi blog dan menjawab soal, sebagai tanda mereka membaca mereka harus meninggalkan jejak mereka di blog. dan ternyata memang benar siswa jadi gampang dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. 

Ada blog pembelajaran dari pak Dail Ma’ruf yang membuat saya terinspirasi untuk menirunya Blog tersebut digunakan pak Dail Ma’ruf sebagai Media pembelajarannya dan telah terbukti bahwa ada peningkatan yang signifikan dari 55 ke 87. Luar biasa, peserta didik yang semula enggan membaca, termotivasi untuk membaca blognya. Dan imbanya nilai asil belajar mereka   bisa meningkat dan berada di atas KKM. Jika KKM 80. begitu juga saya yang sudah mencobakan menggunakan blog sebagai media pembelajaran merasakan perubahan bagi siswa dalam hasil pembelajaran, meskipun blog saya tidak sebagus bapak Sartono, semoga kita menjadikan ini sebagai motivasi.

Saat ini saya sedang mencoba mengembangkan blog saya untuk dijadikan media pembelajaran. Dan saat ini on progress. Ini adalah tugas saya sebagai giri yang di inspirasi dan blognya pak Dail Ma’ruf. Semoga bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik di sekolah saya dan siswa yang saya ajar.

Terima kasih untuk narasumber dan moderator yang telah mengikutkan saya ke dalam grup ini.

 Salam KBMN 28

Senin, 16 Januari 2023

Metamorfosa KTI Menjadi Buku

 Oleh Noormasri Karyawan, S.Pt.,M.Pd.

 


Tema : Menulis Buku dari Karya Ilmiah

Narasumber :Eko Daryono, S.Pd

Moderator : Nur Dwi Yanti, S.Pd.

Hari/Tanggal  : Senin, 16 Januari 2023

 

 

Bismillahirohmanirrohim

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah kita bisa kembali dalam aktivitas pelatihan daring belajar menulis Angkatan 28.

Berikut akan and abaca ringkasan/resume pelatihan Pertemuan ke 4 KBMN 28 dengan Topik : Menulis Buku dari Karya Ilmiah.

Adapun narasumber kita kali ini adalah Bapak Eko Daryono,S.Pd. dan Moderatornya ibu Nur Dwi Yanti, S.Pd. yang juga lulusan Kelas Belajar Menulis Nusantara Angkatan 24.

Percakapan awal dibuka oleh moderator dengan mengutip kalimat tokoh motivasi warga negara Amerika yaitu John Maxwell, yang menjeaskan serta menggambarkan bahwa passion itu adalah bahan bakarnya untuk berkemauan atau sebagai "the fuel for will" . dan ini mengindikasikan bahwa passion menulis akan mengubah "keharusan" menjadi "kemauan.".

Bila ada satu keinginan dari dalam diri kita yang harus dipenuhi, maka kita pasti akan melakukan suatu tindakan untuk memnuhi rasa ingin tahu kita. Jadi ketika kita sangat menginginkan sesuatu, kita akan menemukan tekad untuk melakukannya dan tidak akan berhenti sampai benar-benar mencapainya. Tapi tentu saja dengan perjuangan yang pantang surut. Soalnya kalua ditengah jalan kita berhenti, maka kita akan terjerembab dalam hiruk pikuk kehidupan sosial kita.

 Menulis Buku dari Karya Ilmiah kali ini dimotori oleh bapak Eko Daryono, S.Pd. Beliau biasa dipanggil dengan sapaan “Mr. Yons”, beliau adalah sosok guru yang bersahaja yang tergerak dan menggerakan untuk membawa dampak dampak perubahan baik untuk dirinya sendiri dan juga lingkungan sosialnya. Mr Yons adalah  sebagai penulis yang telah memiliki kompetensi yang mumpuni dalam bidang menulis, menjadi narasumber di berbagai kegiatan juga banyak lagi prestasi yang menjadikannya  sebagai sosok yang sangat berkompeten dibidangnya, sehingga pantas kalua kita acungkan jempol dan kita sambut kehadirannya untuk memberikan kita ilmu..

 

MENULIS BUKU DARI KARYA TULIS ILMIAH.

Karya tulis yang pernah kita buat sebenarnya dapat dijadikan sebuah buku sebagai referensi bagi pembaca. Bisakah Karya Tulis Ilmiah dijadikan buku? Tentu saja jawabnya Bisa.

Ketika kita akan mengkahiri kegiatan kuliah diperguruan tinggi apapun, pasti dituntut untuk membuay skripsi atau Karya ilmiah sebagai syarat menuntaskan kegiatan perkuliahan. Nah  dari pada hasil karya ilmiah itu disimpan dilemari atau diperpustakaan perguruan tinggi mengapa tidak kita ubah saja menjadi buku yang berguna bagi para pembaca. Kita lebih baik menjadikan Karya tulis kita menjadi buku supaya bisa dibaca oleh banyak orang sehingga lebih bermanfaat. Karena bila hanya disimpan tentu saja ilmu yang ada dalam karya ilmiah tersebut akan hanyut dalam gerusan waktu. Percuma kan?

Pertanyaannya. bagaimana caran mengubah karya tulis ilmiah itu menjadi sebuah buku? Mr.Yons yang akan menjelaskannya. 

Karya Tulis Ilmiah (KTI), dalam peraturan kepala LIPI Nomor 2 tahun 2014 adalah  tulisan hasil penelitian dan pengembangan dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah. 

Ada banyak jenis karya tulis ilmiah, secara umum Karya Tulis Ilmiah dibagi dua yaitu  Karya Tulis Ilmiah berbentuk buku bacaan dan Karya Tulis Ilmiah non buku. Sedangkan Karya Tulis Ilmiah non buku antara lain dalam bidang akademis untuk mendapatkan gelar seperti tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi. Karya Tulis Ilmiah hasil penelitian, seperti Penelitian Tindakan Kelas, Penelitian Tindakan Sekolah, best practice, makalah, artikel dan jurnal. Karya Tulis Ilmiah dapat juga berupa ulasan atau resensi. 

Karya Tulis Ilmiah berupa buku diantaranya Karya tulis ilmiah  Buku bahan ajar seperti diktat, modul, buku ajar dan buku referensi. Modul dan Buku pengayaan seperti monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan. Buku kompilasi seperti bunga rampai, prosiding. Buku siswa dan buku guru.

Dalam mengubah Karya Tulis Ilmiah menjadi buku terdapat Struktur penulisan Karya tulis ilmiah yan secara umum struktur bab sebagai berikut:

 


Inilah standar dalam menyusun bagian buku bab per bab dalam Karya tulis ilmiah meskipun untuk karya tulis ilmiah sejenis skripsi, tesis, desertasi, tugas akhir memiliki gaya yang berbeda di setiap perguruan tinggi di nusantara bahkan di mancanegara sekalipun.

Dimana perbedaannya antara laporan karya tulis ilmiah dan karya tulis ilmiah yang disulap atay di konversi menjadi buku? Mari bacalah tulisan ini hinngga titik kalimat terakhir,:

Berikut perbedaannya.


Secara subtansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan karya tulis ilmiah dengan isi buku hasil konversinya. Karena sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan karya tulis ilmiah. Secara sistematika, tentunya gaya penulisan karya tulis ilmiah dengan penulisan buku tentu berbeda.

Saya sendiri pernah mencoba mengubah penelitian rindakan kelas saya menjadi sebuah buku seperti ini.


Namun setelah saya mengikuti bincang malam ini, ada banyak kekeliruan yang saya buat terutama bagaimana cara penyesuaianpenyesuaian sistematika karya tulis ilmiah yang dikonversi menjadi buku dengan tujuan agar kesannya tidak kaku.

Setelah mengikuti diklat daring inilah saya akhirnya tahu Bagaimana cara mengkonversi KTI menjadi buku.

1. Memodifikasi judul

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah judul karya tulis ilmiah. Saya baru faham bahwa untuk menentukan judul baru bagi karya tulis ilmiah harusnya mengandung unsur : variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (baik tempat maupun waktu). Judul buku hasil konversi seperti judul buku-buku yang punya daya tarik dan daya jual harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif.

Contoh judul KTI yang diberikan oleh Mr Yons:

 


2. Memodifikasi Sistematika dan Gaya Penulisan

Berikutnya. Karya Tulis Ilmiah Non buku yang berupa laporan hasil penelitian umumnya ditulis dengan sistematika dan penomoran yang baku seperti yang telah saya uraikan di atas. Pada saat laporan tersebut dikonversi menjadi buku, maka harus dimodifikasi gayanya sesuai dengan gaya penulisan buku. Tidak tampak lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah-pisah

Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku?

  • Pertama, keaslian laporan hasil penelitian. Tindakan Plagiat tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK kadang tidak dicek keasliannya. Namun saat diterbitkan jadi buku, maka penulis harus yakin betul bahwa karya yang akan diterbitkan memang oroginal punya penulis sendiri
  • Kedua , menghindari kompilasi yang terlalu banyak.
  • Ketiga memilah dan memilih data yang dipublikasikan. Data matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan tidak bombastis
  • Keempat, modifikasi bahasa buku
  • Kelima, hindari pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
  • Keenam, wajib menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku.
  • Ketujuh, memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan untuk KP sesuai Buku 4 PKB

Setelah memahami penjelasan dari Mr. Yons, saya akan mencoba Kembali mengubah hasil Penelitian Tindakan Kelas saya yang terbaru menjadi sebuah buku.

Terima kasih pencerahannya Mr. Yons. Semoga ini merupakan Langkah kedua saya untuk dapat berkreasi Kembali dalam menulis buku yang bersumber dari Karya Tulis Ilmiah.


Salam KBMN 28.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.