Jumat, 08 Juli 2022

Bincang Malam Informatika

Oleh Noormasri Karyawan, S.Pt.,M.Pd.


  

MEREKA REKA INFORMATIKA MERDEKA

 

Assalamualaikum Wr. Wb

 

Informatika dalam Kurikulum Merdeka menjadi mata Pelajaran Wajib bagi siswa SMA/SMK sederajat. Apa dan bagaimana bentuk pembelajarannya. Dalam bincang malam ini saya akan memgutarakannya tentu saja disatukan dan ramu dengan pendapat para peserta malam ini

 

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada selruh peserta mala mini. Saya sangat terharu sekali karena malam ini tercatat dilayar monitor zoom meeting ada lebih dari 70 peserta dari berbagai satuan pendidikan dan terus bertambah. Luar basa sekali antusias para milenial. Saya yakin seluruh peserta malam ini adalah para pakar dan pemerhati Informatika yang selalu haus akan ilmu tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi atau yang lebih kita kenal dengan nama barunya yaitu Informatika.

 

Jangan lupa untuk mengisi daftar hadir yang akan dishare oleh host kita, ibu Sri Winingsih, S.Kom di kolom chat zoom meeting atau di WAG Bincang Malam.

 

Ketika Kurikulum 2013 resmi diluncurkan, hampir semua guru TIK resah dan mulai gelisah, karena dihilangkannya mata pelajaran TIK dan diganti dengan Prakarya dan Kewirausahaan. Pada awalnya seluruh guru TIK memaklumi dan bersedia menjadi guru PKWU. Namun yang terjadi selanjutnya justru maple TIK atau guru yang bersetifikasi TIK/TKJ ternyata tidak linear dengan mata pelajaran TIK. Berangkat dari itulah ada komunita guru TIK yang mulai berjuang untuk mencoba mengembalikan mata pelajaran TIK sebagai mata pelajaran Wajib di Kurikulum 2013. Bahkan saya sendiri pernah ikut dalam kegatan itu, namun tidak sampai ke ujung perjuangan. Namun bukan berarti surrut Langkah.

 

Sebagai bentuk perjuangan, saya  Bersama-sama teman guru TIK di Jambi mengadakan workshop dan musyawarah untuk menghidupkan Kembali mata pelajaran TIK ke dalam Kurikulum 2013. Dan juga sebagai apresiasi program dari Kementerian Pendidikan Nasional dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, serta dalam upaya memberikan langkah-langkah alternatif bagi pendidik (guru) dalam menngkatkan semangat dalam memberikan ilmu kepada peserta didik di seluruh Indonesia, umumnya, khususnya di Provinsi Jambi.

Selain itu saya ingin mendapatkan sertifikat guru penggerak yang berfungsi sebagaisalah satu syarat untuk diangkat menjadi Kepala Sekolah selain itu juga meningkatkan skill atau keterampilan saya dalam upaya mengembangkan potensi mendidik

Saya Aktif dalam organisasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)  dan Persatuan Guru Republik Indonesia yang bergerak dalam meningkatkan keterampilan dan ilmu rekan sejawat dalam bidang Teknologi Iinfomasi dan Komunikasi. Saya menguasai Teknologi Iinfomasi dan Komunikasi secara otodidak dan juga dari pendidikan formal, seperti kursus, diklat Teknologi Iinfomasi dan Komunikasi yang diselenggarakan pemerintah baik pemerintah provinsi, maupun pemerintah pusat sehingga saya memiliki kemampuan dalam bidang TIK yang baik untuk menunjang peran saya sebagai Guru Informatika

Selain itu, saya juga sudah sering mengikuti berbagai pendidikan dan latihan tentang metode pendidikan dan lattihan tentang teknik mengajar dan kewirausahaan yang menunjang peran saya sebagai guru informatika

Saya yakin untuk menjadi guru penggerak adalah karena saya mampu untuk menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan serta mampu untuk mempelajarinya sebelum menerapkannya, selain itu alasan saya yang lain adalah dengan menjadi guru penggerak saya akan mencoba menelusuri lebih lanjut tentang filosofi pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara selaku bapak pendidikan di Indonesia kaitannya tentang teori belajarnya yang notabene dijadikan acuan dalam merubah paradigma kehidupan belajar di era sekarang ini yang berlandaskan TIK.

 

Sampai disini saya rasa, kita akan berdiskusi. Silahkan bapak/ibu untuk mengjaukan pertanyaan di WAG kita melalui Host kita malam ini

Karena waktu kita sangat terbatas maka pertanyaan dibatasi untuk 3 penanya saja :

 

Pertanyaan dari ibu Chadrawati Putri, S.Kom (Yogyakarta)

Apa saja contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang bapak lakukan sehingga memberikan dampak nyata untuk mapel TIK

 

Jawab :

Pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, sebagai seorang guru TIK kita tetap harus berpedoman kepada 3 semboyan dari Ki Hajar Dewantara. Apabila kita menerapkan contoh semboyan yang pertama, kita harus memberikan contoh yang baik kepada siswa dimulai dari cara kita berbusana, cara kita bertutur kata dan cara kita bersosialisasi kepada anak. Kenapa harus seperti itu? Karena memang figur guru di depan merupakan sosok yang selalu dilihat siswa, dengan kita memberikan contoh yang baik kepada mereka kita berharap mereka akan meniru segala kebaikan yang kita contohkan tadi. Berikutnya apabila dalam proses pembelajaran, guru merupakan transfer knowledge kepada siswa jadi sebisa mungkin apabila kita berada di tengah dengan sasaran ilmu kepada siswa maka kita harus membangun suatu kekuatan agar siswa bisa maksimal mendapatkan ilmu yang ditransferkan kepada kita.

Menjadi narasumber dalam berbagai diklat Teknologi Iinfomasi dan Komunikasi yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga pemerintah maupun lembaga non formal lainnya.

Menjadi instruktur dalam bidang Teknologi Iinfomasi dan Komunikasi untuk meningkatkan kompetensi guru dan masyarakat umum lainnya.

Kemudian saya juga menjadi pembicara dalam berbagai forum ilmiah, seperti motivator wirausaha untuk guru guru dan peserta didik, menjadi instruktur dalam upaya menambah skill guru dan teman sejawat serta siswa atau peserta didik dalam upaya menambah pengetahuan dan skill peserta didik dalam kewirausahaan.

 

Pertanyaan dari bapak Leonardo Rahdinu, MM. (Prabumulih)

Bapak pernahkan mengalami kerjadian luar biasa yang ada hubungannya dengan maple TIK. Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu?

 

Jawab :

Tahun 2017, pada waktu itu MGMP TIK SMA Kota Jambi diberi kepercayaan untuk menyelenggarakan workshop. Waktu itu pengurus Inti MGMP sangat pesimis kalau kegiatan itu akan terselenggara sehingga beberapa teman enggan melanjutkan usaha untuk menyeeggarakan kegiatan tersebut. Sebagai ketua, saya tetap mempertahankan agar kegiatan itu terselenggarakan. LPMP sebagai tempat penyelenggaraaan kegiatan tiba-tiba membatalkan kerjasamanya karena pada saat tersebut gedung akan direnovasi. Sebagai langkah akhir, saya memohon peminjaman gedung Sekolah saya (SMA Negeri 1 Kota Jambi) dan berhasil.

Setelah itu teman yang tadianya pesimis, mulai memberikan partisipasinya sehingga akhirnya workshop itupun terlaksana dengan lancar.

 

Pertanyaan ibu Dwi Miranda Saptiani, S.Pd.(Yogyakarta)

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja sama?

 

Jawab :

Pertama saya menghubungi pejabat di dinas pendidikan provinsi Jambi untuk meminta dukungan dan memberikan kerjasamanya untuk menyelenggarakan workshop yang akan kami laksanakan. dan Pihak Dinas pun memberikan respon dengan menyetujui dan akan memberikan dukungan pelaksanaan kegiatan yang kami maksud. Disini saya ditemani dua teman dari komunitas untuk bertemu dengan Kepala Dinas. Dan waktu itu kami disambut langsung oleeh Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jambi. Lalu kamipun membahas rencana MGMP TIK SMA Kota Jambi untuk melaksanakan atau menyelenggarakan workshop.

Kedua saya mengubungi Pengawas Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk meminta pencerahan tentang apa yang akan kami lakukan dalam upaya mewujudkan workshop terseebut. Untuk ini saya melakukannya melalui telepon via Whatapps dan Zoom untuk berkomunikasi. Salah satu anggota MGMP TIK SMA yang paling handal dalam urusan ini sangat berperan dalam upaya rapat dengan pengawas ini.

Ketiga saya meminta kerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jambi untuk meminta bantuan dan dukungan infrastruktur seperti hotpsot (wifi) dan ruangan untuk menyelenggarakan workshop. Bersama sekretaris MGMP TIK kami berembug tentang workshop kami yang membutuhkan ruangan luas dan koneksi internet yang stabil yang dimiliki oleh LPMP. Pihak LPMP memberikan apresiasi yang besar untuk terlaksananya kegiatan workshop tersebut dan kamipun meninjau infrastruktur di LPMP dan ruangan kelas yang mampu menampung 100-150 orang sebagai tempat pelaksanaan workshop kami.

Keempat saya menghubungi Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kota Jambi untuk memberikan bantuan dan izin kepada beberapa guru di SMAN 1 Kota Jambi untuk terlibat sebagai panitia dalam kegiatan Workshop. Kemudian saya juga menghubingi beberapa guru SMA Negerri 1 Kota Jambi yang akan saya libatkan dalam kegiatan workshop. Selanjutnya saya juga menghubungi Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana Prasarana untuk memberikan bantuan pinjaman ruang Auditorium, hal ini saya maksudkan sebagai ruang alternatif, apabila di LPMP ada kendala (kami tidak berharap ada kendala di LPMP) kemudian saya juga menghubungi Kepala Laboratorium TIK dan Kepala Laboratorium Multimedia untuk memberikan dukungan dan bantuan koneksi internet dan bantuan pinjaman laptop dan pemakaian komputer di Laboratorium TIK dan Laboratorium Multimedia.

 

Sudah pertanyaan dijawab, kegiatan bincang malam kita akhiri. Terima kasih atas bergabungnya bapak/ibu sekalian. Terutama kepada Host kita yang sangat lihay sampai jumpa lagi di kesempatan yang akan datang.