Rabu, 01 Maret 2023

Menerbitkan Buku di Penerbit INDI

Oleh Noormasri Karyawan, S.Pt.,M.Pd.

 

Tema : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indi

Nara Sumber : Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.

Moderator : Nur Dwi Yanti, S.Pd.

Hari/Tanggal  : Rabu,1 Maret 2023

 

 

Bismillahirohmanirrohim.

Langkah apa yang kita lakukan setelah karya kita selesai kita tuangkan dalam draft buku? Tentu saja PENERBIT. Apakah itu penerbit mayor? Penerbit Mayor lebih selektif dalam memilih karya yg akan dicetaknya. Jangan risau kawan, masih ada penerbit INDI yang akan membantu  mewujudkan mimpi kita memiliki buku solo sendiri. Bagaimana caranya? Dimana harus menghubungi penerbit Indie, berapa biayanya? Eitss simpan dulu tanyamu kawan. Tumpahkan semua kegalauanmu menerbitkan buku di kelas KBMN nanti malam. Ssttt jangan sampai lupa yaa.. Malam ini...

 

Pertemuan ke 23 malam ini dibuka oleh moderator ibu Nur Dwi Yanti, S.Pd.

 

Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh

Selamat malam, salam sejahtera, sehat selalu untuk TIM TSO, Narasumber kita serta para sahabat KBMN Gel. 28 Jumpa lagi kita di malam pertemuan yang ke-23 KBMN Gelombang 28.

Malam ini saya NDY akan membersamai kelas KBMN hingga pukul 21.00 WIB.

 

Adapun rangkaian acara malam ini:

1.Pembukaan

2.Pemaparan Materi oleh Narasumber

3.Tanya Jawab

4.Penutup

 

PEMBUKAAN

Baiklah sahabat KBMN kita bersama membaca doa sesuai dengan keyakinan masing-masing sebagai wujud rasa syukur dan semoga materi malam ini akan membawa kebermanfaatan bagi kita semua.Aamiin ya robbal alamiin

 

Sahabat KBMN Gel 28 yang hebat Tidak terasa kita sudah memasuki pertemuan ke-23 tinggal 7 pertemuan lagi maka tuntas kelas belajar menulis, namun bukan berarti terputus begitu saja. Masih ada yang harus dipersiapkan untuk memperoleh sertifikat dengan menulis buku solo.

 

Sudahkah sahabat yang hebat menyusun draft buku solo? Sudahkah mengajukan buku solo kepada masing-masing mentor? Bagaimana proses hingga buku solo terbit dan memiliki ISBN atau QRCBN? Bagaimana menghubungi penerbit yang siap mencetak dan mempublikasikan?

 

Jangan panik jangan gundah Tema malam ini Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indi oleh Narasumber kita yang keren Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd,

 

Beliau akan memaparkan secara detail proses membungkus draft buku menjadi buku yang diterbitkan Sambil menyiapkan minuman hangat, dingin, makanan ringan dan berat untuk menyimak materi malam ini berikut profil Narasumber kita malam ini.

 

Om Ian adalah panggilan akrab Tim TSO, usia muda memiliki segudang prestasi dan karya. Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak. Sebagian besar dimuat di Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. Ada juga yang dimuat di Harian Kompas, Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia, dan Majalah Hidup. Untuk menghilangkan kegundahan.. marilah kita sambut Om Ian narasumber kita...

 

Siap om..

 

PEMAPARAN MATERI OLEH NARASUMBER

Selanjutnya diambil alih oleh pak Raimundus Brian Prasetiawan.

Terima kasih Bu Yanti telah membuka pertemuan malam ini. dan membersamai kita sampai pukul 21.00 WIB. Malam ini pertemuan ke 23. tinggal sedikit lagi menuju 30 pertemuan Sungguh luar biasa semangat bapak/ibu yang konsisten menulis sampai 22 resume bagi yang terputus-putus resumenya, silakan boleh menyusul dilengkapi semoga pada akhirnya nanti akan terkumpul 30 resume aamiin semangatt. seperti yang kita ketahui, syarat pelatihan ini bukan 30 resume saja. Tapi juga menerbitkan buku solo. Sangat pas malam ini temanya adalah menerbitkan buku semakin mudah di Penerbit Indie. Materi malam ini disediakan agar bapak/ibu memiliki pandangan/wawasan menerbitkan buku. Agar saat menjalani proses penerbitan buku tidak mengalami pengalaman kurang menyenangkan. dan agar tidak menemui hambatan. Perlu dipahami, pada pelatihan ini bapak/ibu berjalan sendiri dalam membuat buku solo. Bapak/ibu menghubungi sendiri penerbitnya dan ikuti panduan/ketentuan dari penerbit tersebut

 

Disisi lain mungkin ini pengalaman pertama bapak/ibu membuat buku. Maka pertemuan malam ini membantu bapak/ibu agar bisa menjalani langkah menerbitkan buku. Menerbitkan buku sekarang ini semakin mudah karena ada penerbit indie. yang menerima naskah tanpa seleksi.

 

Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dll.

Penerbit mayor menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita diterima. Memang itu dilakukan agar penerbit mayor mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan akan laku dipasaran.

 

Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama. Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut

Naskah pasti diterbitkan

Proses penerbitan mudah dan cepat

Menerbitkan di penerbit mayor bisa lebih dari setahun prosesnya

Kalau di penerbit Indie dalam hitungan bulan saja

 

Saya bukan bermaksud bahwa penerbit indie itu lebih baik. Indie maupun mayor punya kelebihan dan kekurangan. Maksud saya adalah menggunakan jasa penerbit indie maupun mayor perlu waktu yang tepat untuk penulis. Untuk penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa dicoba mengawali di penerbit indie. Jika bukunya cepat terbit akan menjaga semangat menulis. Akan ada waktunya kita perlu merasa upgrade jika sudah sering menerbitkan di penerbit indie. Tentu kita perlu tantangan lagi dalam menulis. Barulah penerbit mayor tepat untuk penulis yang ingin upgrade

 

Beruntung di KBMN PGRI kita juga punya narasumber Prof. Eko Indrajit yang bisa membantu kita untuk tembus ke penerbit Mayor yaitu Penerbit Andi Jadi begitulah penerbit Indie dan mayor saling mendukung untuk para penulis. Mari simak lebih lanjut ciri-ciri penerbit indie. Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri.

 

Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin cetak ulang. Tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan. Penerbit Indie ada banyak. Silakan bapak/ibu memilih penerbit berdasarkan selera/kondisi masing-masing.

 

Sebagai tips, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie

● Biaya penerbitan

● Fasilitas penerbitan yang di dapat penulis

● Batas maksimal jumlah halaman

● Ketentuan dan Biaya cetak ulang

● Apakah dapat Master PDF

● Jumlah buku yang didapat penulis

 

Saya disini membantu bapak/ibu menghubungkan ke penerbit yang sudah terpercaya dan terjamin kualitasnya Sejak Juli 2020 saya membantu peserta KBMN memilihkan dan menghubungkan ke penerbit Mengapa saya membantu mengubungkan bapak/ibu ke penerbit indie ?

Jadi bapak/ibu tidak merasa sendirian dalam proses penerbitan buku. Ada saya yang mendampingi dan menjawab berbagai pertanyaan seputar proses penerbitan. Sehingga bapak/ibu merasa tenang bahwa buku pasti akan terbit. Saat itu (Juli 2020) saya melihat bapak/ibu peserta yang belum tahu mau menerbitkan buku dimana. Saya  sering juga mendapat cerita kasus hambatan yang dialami peserta kbmn dalam menerbitkan buku yaitu:

- biaya mahal

- biaya murah bahkan gratis diawal, namun jadi mahal akhirnya

- ketidakjelasan nasib naskah setelah berbulan-bulan

- ketentuan berubah2 tidak sesuai dengan di awal.

- ada ketentuan yang tidak disampaikan di awal

Melihat kasus-kasus tersebut maka saya membantu bapak/ibu memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit menjadi buku. Biaya 400.000 saja. Penulis dapat 2 buku

saya sampaikan daya tarik penerbit ini

1. Biaya terjangkau, tidak perlu sampai jutaan rupiah

2. jumlah maksimal halaman sangat banyak yaitu 280 hal A5. Jadi bapak/ibu tidak kena biaya tambahan halaman walaupun bukunya setebal 280 halaman A5.

3. Penerbit ini menjualkan buku terbitannya di tokopedia dan shopee

 

Pesan dari saya, menerbitkan buku perlu waktu untuk proses terbit. Bukan seperti fotokopi yang sehari jadi  Jadi jangan minta ada deadline kapan buku harus terbit. Misalkan karena untuk kenaikan pangkat, buku diminta agar terbit secepatnya. Silakan bapak/ibu perhitungkan waktu proses penerbitan sampai 3 bulan jika ISBN, Karena ISBN sekarang prosesnya ketat.

Demikian pemaparan saya pada pertemuan malam ini

 

Selanjutnya moderator membimbing peserta untuk sesi tanya jawab.

 

TANYA JAWAB

P1

Imro'atus Sholihah_Jombang

Apa yang membedakan antara penerbit Indie, Self Publishing, dan Mayor? bagaimana om apa langsung dijawab satu persatu atau sekaligus?

 

J1

Sebenarnya bisa dilihat dari ciri-ciri penerbit Indie. Penerbit mayor kebalikannya penerbit indie. Sebagai contoh: penerbit indie tidak memasarkan buku terbitannya  ke toko buku. Penerbit mayor memasarkan buku ke toko buku.

 

P2

Rosjida Ambawani - Ciamis

1.Apa syarat naskah memperoleh ISBN?

2.Bolehkah buku solo berasal dari resume 20 pertemuan saja?

3.Untuk buku solo yg berasal dari resume tentunya judul resume beda-beda jadi apa perlu dikelompokkan dulu berdasar yang dekat tema materinya? Dan semua gambar, dll yg ada di setiap resume dimasukkan ke template?

Makasih.

 

J2

1.         Ini penting tentang naskah yang lolos dapat ISBN. Harus kita sadari bahwa naskah yang dapat ISBN adalah naskah yang tujuannya diedarkan secara luas Bukan untuk intern suatu instansi/lembaga Jadi jangan cantumkan nama sekolah atau nama pelatiham

2.         Boleh

3.         Ini silakan keputusan bapak/ibu masing-masing. Bisa dikelompokkan berdasarkan jenis tema, bisa juga tidak usah dikelompokkan

 

P3

Assalamu'alaikum, HR. Utami_Semarang

Mohon penjelasan pada Om Brian, apa maksud mudah dan tanpa revisi, pasti terbit? 1. Apakah berarti tulisan kita tidak melalui proses editing atau profreading? 2.  Apkah ini yang dimaksud, mengapa Perpusnas menghambat pemberian ISBN, karena mencetaknya cuma sedikit (boleh dikatakan tidak dipublikasikan? 3. Seandainya seperti saya butuhnya bukan hanya 4 (2 utk saya, 2 untuk Perpusnas), tetapi juga akan saya pasarkan pada Mhs. saya, wong memang buku teori? Bagaimana prosedrnya, bayar putus (hanya mencetak sesuai kebutuhan. atau royalti, seandainya itu bisa terus tiap tahun? Terima kasih.

 

J3

1.   tulisan tetap melalui editing penerbit, tapi edit ringan saja tidak mendalam. Artinya yang diedit adalah hal-hal yang sangat terlihat secara sekilas.

2.   Harus diakui, betul begitu. Maka kita harus posisikan naskah akan diedarkan secara luas.

3. Mencetak sesuai kebutuhan. Biaya cetak ibu yang bayar. Silakan ibu tentukan sendiri harga jualnya

 

P4

Selamat malam bu, saya Firman Wahono dari SMPN 4 Ambarawa

Izin bertanya, apakah dalam penulisan indie ini, terdapat tim yang jadi editor untuk mengkoreksi naskah kita atau begitu naskah penulis diserahkan ke penerbit indie langsung cetak? Terima kasih

 

J4

Ada yang mengkoreksi. Tapi seperti yang saya bilang tadi, hanya mengkoreksi kesalahan yang sangat terlihat yang paling sering adalah mengkoreksi agar bisa lolos ISBN

 

Demikian resume singkat pertemuan ke 23.

 

Salam KBMN 28