Kamis, 23 Februari 2012

Untuk RAISA (Remaja Islam SMANSA)

Fitrah manusia itu suci.
Nafsu membuat mereka lupa akan akhirat. Dunia Remaja tidak lepas dari eforia dan hura-hura. Usia remaja adalah usia pendidikan. Belajar bagi remaja adalah syarat mutlak untuk transisi menuju kedewasaan berfikir. Belajar esensinya mengoptimalkan fungsi diri. Alangkah indahnya bila belajar menjadi bagian dari syariah remaja. Bila demikian tentu belajar akan bergeser dari sekedar duduk diam dengan dapat nilai. Namun ada lebih bermakna bila dalam belajar remaja dapat merenungi akan hakikat kebesaran kuasa Allah. Karena semua pengetahuan dan Ilmu dari Allah semata.
Bila demikian, alangkah baiknya bila proses belajar remaja dijadikan proses belajar menuju masyarakat madani. karena dengan demikian akan tercipta pola masyarakat yang akan menanamkan nilai-nilai kultur keagamaan yang mengagungkan kebesaran dan kekuasaan Allah.
Apa arti Ilmu Pengetahuan itu? Ilmu Pengetahuanterdiri atas 2 kata, yaitu Ilmu dan Pengetahuan. Ilmu adalah upaya manusia untuk mengetahui keberadaan ciptaan Allah, baik tersirat, maupun tersurat yang semuanya memerlukan tehnik dan trik untuk memperolehnya. Sedangkan Pengetahuan adalah semua yang dirasakan, didengar, dilihat belalui panca indra manusia. Jadi apa yang diciptakan Allah ini adalah sumber pengetahuan.
Manusia pada dasarnya terdiri atas dua dimensi, Jasmani dan Rohani, yang keduanya membutuhkan sentuhan ilmu pengetahuan yang agamis. Ilmu pengetahuan jasmani meliputi semua yang didapatkan selama hidup dan berlaku selama hayat masih dikandung badan.Sedangkan Ilmu Pengetahuan Rohani adalah pengetahuan religius untuk menemukan makna penciptaan di alam semesta ini.
Kedua dimensi manusia ini tentu harus mendapatkan jatah yang seimbang. Bila terjadi ketimpangan, misalnya lebih banyak dimensi jasmani yang memperoleh ilmu pengetahuan, tentu akan banyak kerusakan yang terjadi di bumi ini, Korupsi meraja lela, illegal logging, aborsi, pergaulan bebas, Narkoba dan beberapa efek negatif dimasyarakat. Namun bila dimensi Rohani yang lebih banyak mendapatkan ilmu pengetahuan tentu akan muncul calon pertapa yang hanya duduk tafakur di dalam 'gua' keramaian.
Namun bila keduanya seimbang, Tentu saja di TV kita tidak akan lagi menyaksikan acara Termehek-mehek, Bukan sandiwara, Empat Mata, Playboy Kabel.. dan lain-lain. (bersambung)