Rabu, 25 Januari 2023

I'm Still a Blogger

Oleh Noormasri Karyawan, S.Pt.,M.Pd.

 


Tema : Komitmen Menulis Di Blog

Narasumber : Drs. Dedi Dwitagama, M.Si.

Moderator : Sigid PN, SH

Hari/Tanggal : Rabu, 25 Januari 2023

 

Assalamualaikum Wr. Wb

 

Pertemuan ke 8 pada KBMN 28 dilaksanakan bermedia Zoom. Sembari menunggu host mengapprove saya, saya mengecek Kembali wifi rumah, mencukupi kuota tablet untuk antisipasi kalau lampu padam. Pukul 15.00 jemput anak dulu dari sekolahnya SMP Islam Terpadu Nurul Ilmi 2 Jambi. Tepat pukul 17.00 saya sudah refresh, dan bersiap ke Mesjid dan menyambut azan maghrib. Tak lama azan maghrib berkumandan, kamipun sholat Maghrib berjamaah. Setelah zikir, saya pulang. Nyalakan laptop, menyiapkan tablet lalu Zoom pun ON. Kali ini tema yang akan diusung oleh narasumber  Drs. Dedi Dwitagama, M.Si. Komitmen Menulis Di Blog, fengan Bapak Sigid PN, SH sebagai moderator.

 

Pak Sigid membuka Zoom Meeting dengan memperkenalkan Om Jay sebagai sosok yang terkenal sebagai motivator saya dalam menulis juga pencetus KBMN 28 ini. Selanjutnya pak Sigid memperkenalkan Narasumber malam ini Bapak Drs. Dedi Dwitagama, M.Si. yang akan membawakan topik "Menulis Blog Yang konsisten"

Awal meeting, Pak Dedi mengajak peserta untuk browsing di semua platformnya beliau. Beliau juga memberikan sugesti dan motivasi dengan menjanjikan hadiah baju kaos yang akan diberikan kepada 2 penanya terbaik dan dikirim ke alamat pemenang tanpa ongkir jika diluar pulau Jawa atau diluar Jakarta. 


Pak Dedi, berharap agar kita jangan banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat di internet, pengalamannya, ketika ingin melihat histori salah seorang profesor favoritnya  di internet, tidak ada informasi apapun yang bisa didapatkan. Namun ketika kita ingin melihat barang- barang dari yang sekecil apapun, akan dengan mudah didapatkan, karena banyaknya yang memposting.

Inilah alasan Pak Dedi memilih topik ini. Agar guru- guru produktif dapat mengabadikan karya- karyanya di blog, atau di media apapun. Ukuran produktif jangan diukur dengan cuan dulu, bisa juga dari penghargaan orang- orang di sekitar kita.


Kebanyakan para blogger atau writer ingin langsung terkenal dan banyak juga yang maunya berada dizona nyaman dan enggan hijrah bila sudah berenang di zona nyaman. tanpa bersusah payah dengan kegiataan menulis ini, menghabiskan waktu dengan zoom meeting sampai larut malam, memangnya gaji kita naik, memangnya kita akan dipromosikan. Sehingga tidak mau melakukan aktifitas lain selain dari rutinitas sehari-hari. Tidak meninggalkan bekas apapun, tidak ada gajah yang meninggalkan gading, tidak ada manusia yang meninggalkan nama, tidak ada harimau yang meninggalkan belang.


Menurut pak Dedi, salah satu ciri orang hebat adalah produktifitasnya. Orang hebat mempunyai ide, visi, upaya, dan mimpi untuk diraihnya. Orang hebat punya rasa percaya diri. Orang hebat memiliki kelebihan yang berlebih dari kelebihan orang lain.

Selanjutnya pak Dedi memaparkan bahwa tujuan utama menjadi blogger dan aktif menulis blog adalah agar konten kita bisa abadi disana -di dunia maya- Bila dalam bentuk fisik atau kongkrit foto-foto atau gambar jepretan kamera yang kita simpan dalam kamera, maka bisa saja suatu saat bisa hilang atau terhapus dari kamera. Atau jika kita memiliki buku, suatu saat bisa saja sobek, atau terkena musibah sehingga buku hilang atau tidak ditemukan lagi. 

 

Sebagai contoh di Amerika ada koran yang berumur ratusan tahun tapi harus dihentikan penerbitannya pada tahun 2020. Hal itu karena biaya cetak untuk penerbitan dengan kertas yang sangat mahal. Kemudian dihentikanjanlah penerbitan menggunakan kertas dan sebagai gantinya korang tersedbut diterbitkan secara digital. Demikian juga dengan kita para guru, alangkah lebih baiknya jika kita memindahkan file-file atau perangkat pembelajaran kita ke blog agar bisa dilihat oleh siswa- siswa yang tentunya juga mempunyai blog.

 

Apabila setiap prestasi kita tropi, piala atau piagam, lebih baik difoto dan diceritakan di blog pribadi. Demikian juga kisah- kisah kita dengan siswa yang ada foto- fotonya, jika dinarasikan akan menjadi kenangan bagi siswa yang membacanya suatu saat nanti. Berarti kita telah meninggalkan jejak.

 

Untuk menjadi blogger, da beberapa genre, namun kita tidak perlu khawatir kita bergenre apa saja. Bila kita rajin mengisi blog kita  biasanya dalam kurun waktu setahun kita akan menemukanbergenre apa tulisan kita dan bisang apa yang menjadi passion kita. Karena itu teruslah menulis, walaupun satu Alinea paragrap. Tulislah apapun yang ada dalam benak dan tulislah apapun ittu. Tinggalkanlah jejak untuk generasi penerusmu. Buatlah karyamu untuk dinikmati banyak orang, walaupun menurutmu tulisanmu tidak bisa dinikmati.

 

Dengan menulis di Blog, Pak Dedi telah banyak menikmati pemandangan di luar negeri dan di dalam negeri. Beliau tidak lupa menuliskan dan mengapload semua foto-fotonya di blog. Sehingga semua pembaca dapat mengetahui jejak langkah kemanapun beliau pergi. Materi dengan Pak Dedi malam ini tak terasa berlalu begitu cepat dan luar biasa, hingga tibalah sesi tanya jawab. Pertanyaan pertama dari seorang ibu, apa kelemahan menulis di kompasiana. Jawaban Pak Dedi jika suatu saat kompasiana bangkrut maka tulisan kita di kompasiana juga akan tamat.


Mendengar paparan pak dedi pada sesi itu, saya teringat dengan artikel yang pernah saya tulis di koran lokal di daerah saya. Koran itu saat ini sudah hilang. Tapi Ketika saya browding di dunia maya, ternyata seluruh artikel, cerpen, opini, tajuk rencana yang pernah saya di tulis di kora nada semua. Luar biasa kehebatan dunia maya.

 

Akhir pertemuan Pak Dedi menginspirasi, dan memberikan sugesti agar tetap menorehkan dan meninggalkan jejak digital. Suatu saat jejak digital itu akan diikuti oleh generasi penerus dan tak satupun jejak yang akan hilang. Berikanlah satu arti dalam tulisan blog walau sekecil apapun melalui blog.

 

Demikian resume pertemuan kali ini. Semoga apa yang dipaparkan oleh narasumber akan menjadi penyuluh semangat bagi para blogger.

 

Salam KBMN 28