Kamis, 13 Agustus 2015

Ada Bayanganmu di Mataku

Ada bayanganmu di mataku.Dan senyummu membuatku rindu.
Bagaimana caranya oh kasihku. Ku Ingin jumpa dengan kam
Bagaimana caranya....



Aku masuk surga! Indah sekali. Aku berjalan-jalan di dalam taman hijau. Pegunungan yang indah. Langitnya tidak cerah, tapi juga tidak mendung. Hawanya sejuk. Buah-buahannya besar-besar. Kulihat kebun anggur luas yang tertata rapi. Kupetik satu buah anggur yang ukurannya sebesar buah apel. Kumakan sedikit, anggur yang berwarna hijau dan tidak berbiji itu, dan emmm… lezat sekali. Buah surga ini terasa dingin dan airnya banyak. Alhamdulillah…, aku bersyukur sudah selamat masuk surga… Kubuka mata. Tiba-tiba aku sudah terbaring di atas tempat tidurku. Kulihat jam, pukul 02.00 dini hari. Wah, ternyata tadi hanya mimpi! Dan aku masih ada di dunia, belum di surga. Aku termangu sejenak…

Mimpi. Setiap anak manusia pasti pernah bermimpi. Ada mimpi buruk, mimpi indah. Ada mimpi yang membawa hikmah, ada pula mimpi yang tak bermakna apa-apa. Ada mimpi yang bisa bersambung dari satu mimpi ke mimpi lain. Atau mimpi di atas mimpi. Bahkan terkadang kita merasa sudah sering mengunjungi tempat yang ada dalam mimpi kita. Semua itu tentu rahasia Allah SWT saja.

Mimpi yang Benar
Mimpi bukanlah hal yang remeh. Ia mencerminkan siapa diri kita. Nabi Muhammad SAW sering mendapatkan wahyu melalui mimpi. Nabi Muhammad SAW juga mendapat mimpi untuk menikah dengan Siti Aisyah, di mana dalam mimpi itu, Jibril membawa kain yang ada wajah Siti Asiyah dan berkata, “Inilah isterimu di dunia dan di akhirat.”

Nabi Yusuf, ahli menafsirkan mimpi dan yang ditafsir adalah mimpi dua orang pelayan raja dan mimpi sang raja. Bahkan nabi yusuf pernah bermimpi bulan dan bintang sujud kepadanya sebagai tanda bahwa ia kelak akan menjadi nabi.

Nabi Ibrahim, mendapat perintah untuk menyembelih Ismail, dalam mimpi. Orang-orang sholeh, mereka dapat diberi karunia bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW yang wajahnya tak dapat diserupai syetan. Firaun, bermimpi ada anak laki-laki yang akan menghancurkan kerajaannya. Orang-orang non muslim, ada yang mendapat hidayah melalui mimpi.

Mimpi yang benar adalah salah satu bagian dari 46 kenabian. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Jika masa semakin dekat, mimpi seorang muslim nyaris tidak pernah dusta. Muslim yang paling benar mimpinya adalah yang paling jujur perkataannya. Mimpi seorang mukmin merupakan satu bagian dari 46 bagian kenabian. Mimpi ada tiga macam: mimpi yang baik sebagai berita gembira dari Allah ‘azza wa jalla, mimpi seorang muslim yang dialami oleh dirinya sendiri, dan mimpi sedih yang berasal dari setan. Jika salah seorang di antara kamu mengalami mimpi yang tidak disukai, janganlah menceritakannya kepada orang lain, bangunlah, kemudian shalatlah.” (Muttafaq ‘alaih)

Bagi kaum muslimin, mimpi yang benar, hanya bisa terjadi bila kita menjalankan sunnah Rasulullah SAW sebelum tidur, yaitu :
1. Berwudhu.
2. Membaca doa sebelum tidur.
3. Posisi tidur miring ke samping kanan dan tapak tangan di bawah pipi dengan kaki sedikit di lipat.

Bila sunnah di atas tidak terpenuhi, maka mimpinya patut dipertanyakan, apakah mimpi dari Allah SWT atau mimpi dari syetan. Mimpi yang indah, pastilah dari Allah SWT dan mimpi yang mengerikan adalah dari syetan. Sebagai catatan, jangan sampai kita menganggap mimpi kita adalah wangsit. Karena kita hanyalah manusia biasa, bukan nabi. Para nabi, mimpi mereka selalu benar, sedangkan kita? Belum tentu benar. Oleh karena itu hati-hatilah menafsirkan mimpi. Dari ‘Ubadah ibnush-Shamit bahwa ia bertanya kepada Rasulullah tentang ayat 63-63 surah Yunus, “Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan dalam kehidupan di akhirat.” Maka, Rasulullah menjawab, “Sungguh kamu telah menanyakan sesuatu kepadaku yang belum pernah ditanyakan oleh seorang pun selainmu. Al-busyra ialah mimpi yang baik yang dialami oleh seseorang atau dianugerahkan Allah kepadanya.” (As-Silsilah ash-Shahihah)

Tidur Adalah Mati
Ketika kita tidur, jiwa kita untuk sesaat ada dalam genggaman-Nya dan akan dikembalikan-Nya, hingga kita bisa bangun dari tidur. Kita tidak akan bangun bila Ia tidak mengembalikannya pada jasad selamanya, dengan kata lain, mati. Allah SWT berfirman: “Allah memegang jiwa seseorang ketika matinya dan memegang jiwa seseorang yang belum mati diwaktu tidurnya, maka Dia menahan jiwa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai pada waktu yang ditentukan." (Q.S. Azzumar : 42).

Sesungguhnya, tidur itu adalah kawannya mati karena sebelum tidur, Rasulullah SAW selalu berdoa, "Ya Allah dengan nama-Mu aku hidup dan mati" (HR Bukhari). Saat terjaga beliau pun membaca doa yang hampir serupa, "Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan hanya kepada-Nya kami dibangkitan." (HR Bukhari dan Muslim).

Ketika bangun dari tidur, akibat mimpi yang dialaminya, anak Adam dapat merasakan :
1. Gelisah bahkan bisa menangis karena mimpinya adalah mimpi yang buruk, mengerikan, atau menyedihkan.
2. Ilmunya semakin bertambah karena mimpinya membawa hikmah.
3. Hidayah karena mimpinya penuh dengan ajaran.
4. Semakin jauh dari Allah SWT karena karena mimpinya melakukan tindakan dosa.
5. Hanya bunga tidur, mimpi yang tak jelas, mimpi kacau dan tanpa hikmah apapun.

Hidup Bagai Mimpi
Mimpi bukan hanya ada di dalam tidur, tetapi sesungguhnya hidup di dunia ini bagai mimpi. Dan kita belum bangun, hingga kematian menjemput. Saat kematian datang, tak ada lagi hijab dan pandangan kita menjadi sangat jelas bahwa dunia ini hanya sesaat saja. "Allah bertanya lagi (kepada mereka yang kafir itu): "Berapa tahun lamanya kamu tinggal di bumi?" Mereka menjawab: kami tinggal (di dunia) selama sehari atau sebahagian dari sehari; maka bertanyalah kepada golongan (malaikat) yang menjaga urusan menghitung Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di dunia) melainkan sedikit masa saja, kalau kamu dahulu mengetahui hal ini (tentulah kamu bersiap sedia)." (surah Al-Mukmunun:112-114)

"Niscaya kamu benar-benar akan melihat Neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin (yakin sebab melihat sendiri), kemudian kamupun pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)"(QS/ At Takatsur : 5-8)

Di dalam mimpi dunia ini, kita bisa bertemu dengan manusia-manusia lainnya. Kitalah yang mengendalikan buruk atau indahnya mimpi. Berapa banyak kita saksikan, manusia-manusia yang semula ada di sisi kita, tiba-tiba kini tak ada lagi. Dan yakinlah seyakin-yakinnya bahwa kita pun yang kini ada, akan menjadi tiada dan berpindah ke alam nyata, terbangun dari mimpi. Saat itulah kita baru menyadari berapa banyak amalan kita dan sesalan yang tiada terkira karena selama ini telah melalaikan syariat-Nya. Dan qad aflaha al-Mu’minun, alladzinaahum ‘an shalatihim Khasyi’un...

Rangkailah mimpi dan berdoa selalu bahwa dunia ini akan menjadi mimpi yang indah. Aku dan kau dihidupkan-Nya dalam dunia yang sama. Hingga kelak kita terbangun dari tidur dunia dengan dijemput sang malaikat maut menuju alam nyata. Akhirat. Dan sebelum itu terjadi…, buatlah mimpi indah di dunia ini dengan Allah SWT sebagai tujuan. Karena mimpi kita hari ini akan menentukan masa depan kita, di surga.. atau di neraka. Dan orang-orang beriman ingin mimpi yang indah itu tercapai. Mimpi indah tentang bayang dirimu.. wahai surga. (Ayat al akrash)

Jumat, 10 Juli 2015

SIRATAN TUHAN



Desaku...oh Desaku... Kaulah irama dan nyanyian yang terpanjang di pulau Sumatera... Gunungku, oh gunungku... kau selalu menghujam tegar di sana, hijau membiru di tanah kelahiranku Sawah ladangku, kau terus menghijau, menguning dan kembali reinkarnasi di tahun berikut… kau kebanggaan dari hatiku.
 
Sungaiku… dari danau sampai ke muara aku selalu terpikat denganmu, kau bagai naga dari selatan desaku yang tercinta. Pesawat yang kutumpangi melewati desa tempatku bersemayam. Sungaiku.. bentukmu indah terlihat, beberapa penduduk desa terlihat sedang mendayung sampan di arusmu yang tenang, sungaiku… kau terlihat meliuk-liuk dari atas ini, kau telusuri kota jambi

Sawah ladangku… saat ini kau masih terhampar menghijau. Berapa zaman telah kau lewati, aku sendiri entah turunan ke berapa sejak nenek moyangku berdiam di sini, mencangkul, membajak, menanam, menuai sudah terukir beberapa puluh tahun, tersirat jelas di tanah kelahiranku, Kaulah prasasti dalam hatiku, indahnya pemandangan padi yang menguning dan langit pun masih biru sebiru rinduku untuk kembali ke sana. Sampai kini kau tetap akan abadi dalam kalbuku.



Rabu, 08 Juli 2015

10 Jawaban Mengatasi Bisikan Iblis



Ada sepuluh cara setidaknya, agar kita bisa menjawab godaan setan yang selalu ingin menjerumuskan kita ke jurang neraka. Cara praktis mengusir iblis dan bala tentaranya itu tertuang nasihat seorang ulama dalam dialog antara manusia dan iblis:

Jika ia datang kepadamu dan berkata:" Anakmu mati," katakan kepadanya : Sesungguhnya mahluk hidup diciptakan untuk mati, dan penggalan dariku (putraku) akan masuk surga. Dan hal itu membuatku bahagia".

Jika ia datang kepadamu dan berkata:" Hartamu musnah," katakan kepadanya : "Segala puji bagi Allah Zat Yang Maha Memberi dan Mengambil, dan menggugurkan atasku kewajiban zakat."

Jika ia datang kepadamu dan berkata:" Orang-orang menzalimimu sedangkan kamu tidak menzalimi seorangpun." maka katakan kepadanya : "Siksaan akan menimpa orang-orang yang berbuat zalim dan tidak menimpa orang-orang yang berbuat kebajikan (Mukhsinin)".

Dan jika ia datang kepadamu dan berkata: "Betapa banyak kebaikanmu," dengan tujuan menjerumuskan untuk bangga diri(Ujub). Maka katakan kepadanya: "Kejelekan-kejelekanku jauh lebih banyak dari pada kebaikanku".

Dan jika ia datang kepadamu dan berkata:"Alangkah banyaknya shalatmu". Maka katakan : "Kelalaianku lebih banyak dibanding shalatku".

Dan jika ia datang dan berkata: "Betapa banyak kamu bersedekah kepada orang-orang". Maka katakan kepadanya: "Apa yang saya terima dari Allah jauh lebih banyak dari yang saya sedekahkan".

Dan jika ia berkata kepadamu : "Betapa banyak orang yang menzalimimu". Maka katakan kepadanya : "Orang-orang yang kuzalimi lebih banyak".

Dan jika ia berkata kepadamu : "Betapa banyak amalmu". Maka katakan kepadanya: "Betapa seringnya aku bermaksiat".

Dan jika ia datang kepadamu dan berkata: "Minumlah minuman-minuman keras!". Maka katakan : "Saya tidak akan mengerjakan maksiat".

Dan jika ia datang kepadamu dan berkata: "Mengapa kamu tidak mencintai dunia?". Maka katakan : "Aku tidak mencintainya dan telah banyak orang lain yang tertipu olehnya".

Senin, 06 Juli 2015

Filsafat TIK


Menarik sekali status Om Wijaya Kusumah:

"Salah satu alasan TIK tidak bisa jadi mata pelajaran di kurikulum 2013 adalah materi TIK terus berkembang dan fasilitas komputer di setiap sekolah kecanggihannya berbeda beda. Pemerintah sulit membuat materi TIK yg sama di setiap sekolah. Bisakah alasan ini disanggah?"

Jawabnya bisa om :
Sekarang mari kita kaji dari segi Filsafat TIK :

Senada dengan Mulok (Muatan Lokal) yang materinya disesuaikan engan keadaan setempat. Prakarya dan Kewirausahaan pada materi budidaya atau Membuat Masakan khas daerah, kan materinya disesuaikan dengan ciri khas daerah setempat. Misalnya Jakarta bisa bikin Kerak Telor atau Soto Betawi, Palembang : Pempek. Jambi : Tempoyak, Papua : Papeda, Makasar : Soto Makasar.

Sulitkah pemerintah membuat materi Prakarya? Tidak. Kenapa? kalau materinya disamakan, tentu akan terjadi kerancuan dan kecauan tentang masakan khas daerah, tapi setiap daerah bisa mengembangkan materi prakarya yang sesuai dengan keadaan daerahnya.

Kita lihat akar pokok mapel TIK. Tahun 1994 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI mengambil kebijakan : Komputer wajib diberikan kepada siswa sekolah menengah (pertama dan Atas). Sehingga pada saat itu dana mengucur untuk setiap provinsi guna pengadaan fasilitas komputer. Lalu setiap siswa yang dulunya wajib memiliki keterampilan (yang semula) mengetik, mulai beralih ke kursus komputer. Selanjutnya bertahap pemerintah mulai mengkaji komputer sebagai mata pelajaran, itu dikaji hingga tahun 2004 diluncurkan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) dimana di dalamnya tertera mata pelajaran TIK sebagai mata pelajaran tersendiri Saat itu pemerintah sangat berambisi membekali siswa untuk melek teknologi, sehingga kajian kurikulum TIK terus di kembangkan sesuai dengan perkembangan.
Awal mulanya DOS (Disk Operating System) besutan Microsoft, Wordstar, dan Lotus menjadi dasar pokok pelajaran. Namun tahun berikutnya mulai diperkenalkan Windows 3.0 dengan Microsoft Office 4.0 sebagai langkah pengembangan materi TIK. Tahun berikutnya mulai muncul MS Windows 95, 98, ME, 2000, Windows 2003, Windows XP, hingga sekarang MS Windows 8.1 dan System Operasi open source Linux. Demikian dengan Office, dari Office 4.3 menjadi Office 95, MsOffife 97, Office XP, Office 2000, hingga Office 2013. Bahkan melalui system tersendiri Lenovo menggebrak dengan meluncurkan KingOffice yang merupakan derivate Office 2010.
Bagaimana pemerintah menutup mata dengan perkembangan kedua materi tersebut (MS Windos dan MS Office)?

Kalau hanya masalah sekolah tidak mampu mengikuti perkembangan materi dan perkembangan kecanggihan komputer… tidak habis fikir penulis dibuatnya. Kenapa? Bukankah materi TIK bisa diberikan sesuai dengan keadaan dan kemampuan daerah setempat… Maksud penulis begini : Di daerah saya (Jambi) ada daerah terpencil, namun lihatlah HP sudah merajalela dengan fasilitas internet di dalamnya. Facebook bukan barang asing bagi mereka. Atau komputer yang ada di daerah tersebut masih setaraf Pentium IV (bagi mereka sudah sangat canggih). Mereka bisa tahu mengetik dengan Word sambil tidak lupa update ‘berita’ tentang perkembangan system operasi, program office, program grafis dan lain-lain. Serta belajar secara mandiri tentang jaringan. Namun disesuaikan dengan keadaan setempat… Maksudnya, kemampuan sekolah untuk mengupgrade komputer memang belum memadai, namun dengan komputer seadanya dan software yang terinstal sudah out of date… namun materi TIK tetap bisa dipelajari oleh siswa. Tidak harus dengan komputer canggih setara i.7 atau lebih tinggi.

Sekarang bagaimana pemerintah bisa memfasilitasi pengembangan daerah tersebut? Tanyakan pada rumput yang bergoyang.