Senin, 07 Oktober 2013

Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja

Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal dalam kehidupan, karena di mana pun dan kapan pun di dunia terdapat pendidikan. dan ini berlangsung sepanjang hayat. Proses belajar mengajar merupakan bagian terpenting dalam pendidikan di sekolah secara keseluruhan, dengan demikian siswa merupakan salah satu komponen yang mempengaruhinya. Peranan guru sangatlah penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, karena mutu pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas dan kemampuan guru untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar, selain itu berbagai upaya telah dilakukan, salah satunya memberikan bimbingan dan arahan sehingga siswa mampu mengatasi persoalan dan masalah yang dihadapinya. Dunia pendidikan dewasa ini hidup dalam dunia media. Dimana kegiatan pembelajaran telah bergerak menuju dikuranginya sistem penyampaian bahan pembelajaran secara konvesional yang mengedepankan metode ceramah, dan diganti dengan sistem penyampaian bahan pembelajaran dan pemanfaatan teknologi pembelajaran. Pembelajaran berbasis multimedia memungkinkan terjadinya interaksi-interaksi yang efektif antara komputer sebagai perangkat kerasnya dengan pembelajaran. Artinya pada saat yang bersamaan pembelajar dapat berinteraksi dengan multimedia lewat komputer. Dalam multimedia pembelajaran dapat melakukan interaksi langsung secara individual dengan komputer Pada saat ini keterampilan menggunakan komputer sangat penting untuk memperluas wahana belajar serta mendapatkan informasi, misalnya dengan internet dimana remaja dapat berkomunikasi dengan remaja di belahan dunia lainnya. Komputer dan teknologi informasi digital lainnya telah mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, melakukan perjalanan, mendapatkan berbagai layanan, dan belajar serta berfikir dan bertindak. Tidak diragukan lagi bahwa teknologi akan terus mempengaruhi semua aspek kehidupan kita termasuk perkembangan kedewasaan remaja. Teknologi telah mengubah pola pikir dan pola tindak masyarakat karena membuat hal-hal yang sebelumnya tidak terbayangkan menjadi nyata. Melihat kondisi saat ini, dengan maraknya pornografi dan pornoaksi dan banyaknya pelajar yang menggunakan teknologi internet internet, handphone, dan banyaknya situs jejaring sosial, serta menguatnya budaya permisif. Akses internet tidak hanya dapat digunakan untuk mencari informasi pendidikan formal dan informal, namun juga dapat mengakses informasi paling pribadi dalam kehidupan manusia. Perilaku remaja mulai berubah dari perilaku manual, dimana informasi pribadi hanya dirangkai dengan kata-kata dan ditulis dalam sebuah buku atau diary, saat ini mulai beralih dengan rangkaian kalimat digital dalam bentuk e-diary dan lain-lain, dari hal tersebut wajar bila para programmer website mulai membidik sisi kehidupan remaja yang penuh dengan eforia dengan menghadirkan berbakai situs-situs jejaring sosial mulai dari yang paling sederhana seperti chatting kata dengan berbagai aplikasi chatting, saling bertukar informasi dan foto, saling berbagi pengalaman, mencari pekerjaan, mencari pacar dan bahkan menyangkut hal-hal yang vulgar sekalipun. Maka mulailah muncul situs jejaring sosial seperti e-mail, Yahoo mail, Chatbox, Friendster, Twitter, dan paling digemari saat ini yaitu Facebook, hingga dapat saling melihat lawan bicara dengan teknologi Camfrog, Webcam, hingga teleconference. Dilain sisi, akses berbau negative pun sangat marak beredar di dunia maya seperti situs-situs yang menyediakan jasa-jasa yang mengarah ke pergaulan bebas, bahkan prostitusipun saat ini sudah merambah ke dunia maya. Aksi para Webster ini telah mengubah polah perilaku remaja menuju pergaulan bebas yang sangat mengancam moralitas remaja di Indonesia, khususnya di Jambi. Guna mengantisipasi hal tersebut, dipandang perlu dan mendesak dilaksanakannya pendidikan seks bagi para pelajar. Namun formatnya dapat memakai istilah lain agar tidak berkesan vulgar dan tabu. Khusus bagi siswa SMA pendidikan seks cukup mendesak dan sudah penting dilakukan dan pada akhirnya harus masuk dalam kurikulum pendidikan karena pada level SMA semua siswa sudah mampu menggunakan komputer, terutama mengakses internet, sehingga pendidikan seks sudah sangat diperlukan agar mereka tidak terjerumus. Di level SMA sudah ada pelajaran Biologi yang mengenalkan alat-alat reproduksi dan perkawinan, tapi tidak menuju seks. Di dalam pelajaran ini diperkenalkan bagaimana siswa dapat memahami alat-alat reproduksi. Namun peran keluarga juga sangat dibutuhkan, sehingga anak dapat memfilter sesuatu yang terkait dengan seks. Meskipun sekarang teknologi kian maju, namun itu tak bisa kita hindari dan elakkan karena penting. Jangan sampai kita ketinggalan. Oleh karena itu diperlukan pengawasan dan agama yang kuat. Jika pendidikan seks sudah diberikan, maka perilaku pergaulan siswa akan relative lebih terjaga dari tindakan pornoaksi dan pornografi. Keinginan siswa untuk mengkonsumsi hal negatif itu pun dapat ditekan, bahkan dihilangkan. Yang jelas, pendidikan seks di zaman sekarang sangat penting demi generasi penerus bangsa. Dalam hal ini peran orang tua dan guru sangat dibutuhkan. Perkembangan dunia Internet dan lalu lintas informasi yang serba cepat telah menciptakan peluang yang sangat baru bagi anak muda untuk berinteraksi dengan orang lain atau mencari informasi melalui simulasi atau game komputer. Biasanya informasi yang didapat dari internet jauh lebih menarik dan berkesan sehingga akan memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap anak muda. Perilaku reproduksi remaja merupakan pola perilaku remaja dalam menemukan dunianya, bagaimana memilih pasangannya, dan aktivitas dunia remaja yang bermuara pada recana menuju masa depannya. Perilaku reproduksi bukan menitikberatkan pada kehidupan seks, namun lebih mengarah pada tingkah pola remaja dalam pergaulannya setelah mereka mengalami masa pubernya. Untuk itu perlu diberikan bimbingan dengan tidak mengesampingkan nilai agama, norma, etika, dan lingkungan pergaulannya yang dipadukan dengan lingkungan teknologi yang aman. Lingkungan aman karena menggunakan komputer yang dijalankan secara mandiri oleh siswa, akan menyediakan proses pembelajaran interaktif, terutama ketika mendiskusikan isu-isu sensitif. Struktur pelajaran yang seragam dan sistematis menjamin kualitas pembelajaran dari satu bab ke bab lainnya. Perpaduan antara tulisan, gambar dan suara dalam tiap ajaran, dapat secara efektif membentuk keselarasan antara pengetahuan, sikap dan keterampilan remaja dalam proses pembelajaran sosial mereka