Rabu, 11 Januari 2023

Menjadikan Menulis Sebagai Passion

Oleh Noormasri Karyawan, S.Pt.,M.Pd.



Tema : Menjadikan Menulis Sebagai Passion

Narasumber : Dra. Sri Sugastuti, M.Pd.

Moderator :  Widya Setianingsih, S.Ag.

Hari/Tanggal  : Rabu, 11 Januari 2023


Grup KBMN PGRI 28 memang sangat luar biasa. Banyak sekali ilmu dan pengetahuan baru yang saya dapatkan di grup ini. Materi-materi yang renyah mudah di cerna fikiran dari para narasumber membuat saya jadi menikmati olah fikir saya dan membentuknya jadi tulisan di blog saya.

Oh iya, apa sih Maksud Ilmu Pengetahuan itu?

Saya ulas sedikit ya…

Kalimat itu terdiri atas 2 kata yaitu Ilmu dan Pengetahuan. Apa bedanya?

 

Bayangkan. Jika ada secangkir air di atas meja dan cangkir itu beri kopi panas.

 

Kita tahu ada secangkir kopi panas di atas meja… itulah PENGETAHUAN

Artinya Pengetahuan itu adalah segala sesuatu yang bisa dirasakan, dilihat, didengar oleh panca idera kita.

 

Bagaimana membuat kopi panas dalam cangkir?

Pertama, kita sediakan cangkir, masukkan kopi kedalamnya, lalu tambahkan gula. Selanjutnya tambahkan air panas ke dalamnya. Aduklah… maka terciptalah Kopi Panas.

Itulah ILMU.

Artinya Ilmu adalah segala upaya yang dilakukan untuk mewujudkan pengetahuan dalam bentuk kongkrit atau abstrak.

 

Demikian sekilas info.

 

Lanjut ya ke resume saya

 

Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. biasa di panggil Ibu Kanjeng. Saya mengenal beliau Ketika ikut Grup Belajar Menulis gelombang 2 bersama bapak Brian Prasetyawan. Tapi sekilas saja waktu itu, karena di gelombang ke dua saya tidak teralu fokus dengan kegiatan itu.
Beberapa bulan kemudian saya ikut lagi di gelombang ke 20, masih Bersama bu Kanjeng. Pak Brian dan tentu saja ada Om Jay di dalamnya.

 

Topik yang dibawakan oleh bu Kanjeng adalah "Writing is My Passion". Saya lebih menterjemahkannya sebagai : Menjadikan kebiasaan menulis sebagai hobi yang memberikan manfaa dan bisa mendatangkan Cuan.

Karena Cuan, maka saya termotivasi untuk terus menulis. Terkadang sering mandeg menulis karena kesibukan di sekolah atau di keluarga. Tapi begitu ada kesempatan menulis, maka saya menulis dengan SKS (Sistem Ketik Semalaman) he he he he.

 

Ucapan bu kanjeng dalam menjelaskan tentang passion menulis dapat dilakukan dengan cara menjaga kesinambungan antara apa yang difikirkan denga napa yang akan ditulis merupakan satu motivator yang dimiliki semua orang, Bagaimana cara menjaga passion dan menyalurkannya menjadi tulisan berkelanjutan dan menjaganya sehingga tidak pernah padam, itulah ILMU yang akan diterangkan bu Kanjeng.

 

Ketika kita sudah mulai berproses dengan menulis satu paragraph kalimat dan tetap fokus dengan proses menulis itu, maka itulah saatnya sebuah passion akan dimulai. Pada waktu itulah semangat untuk  menulis tidak menyala, dan akan berhenti Ketika ada hal kecil saja yang membuatnya padam. Contoh… Ketika sedang mengetik, tiba-tiba pintu rumah diketuk tamu maka konsentrasi akan hilang. Tapi bila kita masih dalam suasana menulis dan karena sudah terbiasa dan itu adalah kebutuhan bukan beban, maka setelah tamu pulang semangat untuk melanjutkan tulisan pasti akan kembali menyala. Sehingga ketika kita menghentikan menulis karena adanya gangguan, maka kita akan tetap tertanam apa yang akan ditulis tadi..

 

Bu Kanjeng juga mengeksplorasi tentang,  kemampuan menulis yang bisa dijadikan sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir seseorang, pasti akan terus terjaga bila dibarengi dengan kebiasaan literasi atau sering membaca. Saat ini profesi penulis merupakan salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial, dan dapat menghasilkan cuan. Ternyata proses menulis juga memiliki beberapa kendala seperti yang saya contohkan di paragraph atas. Faktor tersebut meliputi perasaan tidak memiliki bakat menulis, tidak memiliki waktu,  tidak memiliki ide, bahkan ada gangguan tidak terduga, serta tidak mau menerima kritik, maupun alasan tidak suka menulis.

 

Kendala ittu dapat disingkirkan apabila kita dapat menemukan strong why. Mengapa harus menulis?

Dan jawabannya ada dalam motivasi internal diri sehingga kita memiliki alasan tepat untuk tetap memaksa diri menulis setiap hari. Ungkapkan dalam benak mengapa mengapa harus menulis, bagaimana cara menulis, apa yang harus ditulis, kapan harus menulis, dan topik apa yang akan ditulis. Tulisan tidak harus bersifat ilmiah. Saya sendiri mulai menulis sejak tahun 1994 dan menulis artikel di koran lokal di daerah saya, dan alhamdulillah sering dimuat.

 

Tulisan yang ringan saja. Contoh… cobalah tulisakan apa saja aktivitas anda Ketika bangun tidur subuh tadi hingga saat ini. Awalnya sulit, tapi kalua dibiasakan maka akan menjadi kebiasaan. Untuk menjadi penulis yang baik kita harus mengetahui langkah-langkah dalam membuat tulisan. Seperti Gemar membaca buku (literat) karena hal ini penting untuk memunculkan ide. Sebaiknya kita memiliki mentor menulis yang tepat sehingga bisa membimbing dalam menghasilkan karya tulis. Selanjutnya jangan “Pelit” untuk share tulisan ke teman-teman, karena dari merekalan kitab isa menyempurnakan tulisan kita.

 

Apa yang harus kita ketahui dan kita persiapan untuk menulis? Satu diantaranya adalah menggali dan menemukan ide, dan menetukan topik yang ingin diterjemahkan dalam bentuk tulisan atau outline..

 

Menulis memerlukan kesabaran dan ketelatenan. Bagi penulis pemula, fokuslah pada ketekunan. menulis tentang aktivitas diri sendiri semampunya, jangan mengharapkan tulisan awal yang sempurna… karena :

 

TIDAK ADA YANG SEMPURNA DI DUNIA INI.

SEMPURNA ITU HANYA MILIK GITA GUTAWA

He he he….

 

https://www.youtube.com/watch?v=EV19hpZcD5g&ab_channel=sonymusicIDVEVO

 

Langkah berikutnya dalam aktivitas menulis adalah mengedit tulisan kiya. Baca Kembali tulisan jika ada yang harus diperbaiki maka perbaiki jika ada yang harus ditambah, tambahkan (revisi).

 

Tahap akhir adalah mengirimkan naskah yang sudah diedit kepada penerbit. Setelah melewati proses pracetak (perwajahan buku, tata letak, ISBN, proof reading), kemudian proses cetak, maka tulisan kita siap untuk didistribusikan

 

Ada kegembiraan dan kebanggaan tersndiri Ketika tulisan kita terwujud dalam bentuk buku dan disukai oleh pembaca, dan akhirnya fee akan menemui kita. Tetaplah menulis.

 

Salam KBMN 28.