Selasa, 17 Juni 2014

Prinsip Kurikulum 2013

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana agar peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki: 1)spiritual keagamaan, 2) pengendalian diri, 3) kepribadian, 4) kecerdasan emosi, 5) Akhlak mulia, dan 6) mampu mengekplorasi potensi yang ada dalam dirinya. Proses pembelajaran menurut PP no. 19 Tahun 2005 menyatakan Proses pembelajaran diselenggarakan sedemikian rupa sehingga terasa hidup, memotivasi, interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologisnya. Dalam proses pembelajaran, pendidik memberikan keteladanan. Model pendidikan yang mampu mengembangkan potensi anak dijabarkan dalam pola pendidikan dan strategi pembelajaran yang meliputi : Pengenalan, Pengalaman, Penemuan, Pengertian, dan Pengamalan. Perubahan Kurikulum dari KTSP menjadi Kurikulum 2013 mengakibatkan perubahan pola pembelajaran yang semula menekankan pada spek kognitif, sekarang menitikberatkan pada aspek afektif dan psikomotor. Hal ini juga ternyata berpengaruh juga pada perubahan yang lainnya seperti:
Tujuan pembelajaran dari menguasai ilmu saat ini siswa dituntut menemukan ilmu, Proses pembelajaran dari Teacher Centered menjadi pupil centered, Pertanyaan, dari Apa, Siapa, Dimana, bagaimana menjadi Bagaimana kalau, Proses berfikir dari Menghafal, mengetahui, mengerti menjadi Kreatif, Inovatif, Imajinatif. Evaluasi belajar dari soal pilihan ganda sekarang dituntut untuk dijadikan essay. Perubahan ini tentu harus diikuti bukan didiamkan. Untuk mendahului perubahan, kita ditantang oleh orang yang mendahuli kita. Ada dua macam orang yang berada di depan kita : 1. Orang yang berangkat lebih dulu 2. Orang yang bergerak lebih cepat. Ini bukan kompetisi, namun Pemenang yang sesungguhnya adalah mereka yang memegang teknologi pesan-pesan terintegrasi melalui media yang berbeda. Arti dari semua paparan diatas bahwa, Kurikulum 2013 mengamanatkan semua guru memiliki kompetensi dalam bidang TIK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar